KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengurangi ketergantungan atas dollar Amerika Serikat (AS), Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan transaksi ekspor impor ke Malaysia dan Thailand menggunakan mata uang lokal. Transaksi dengan menggunakan rupiah, ringgit atau baht dilakukan melalui Bank Appointed Cross Currency Dealer (Bank ACCD). Atas aturan ini, pengusaha mengaku mengapresiasi, karena bisa membantu efisiensi biaya. Sebab dengan kebijakan ini maka pengusaha tak perlu lagi menukarkan uangnya dengan dollar Amerika Serikat (AS). Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat Usman bilang, fasilitas tersebut sangat membantu pengusaha agar transaksi perdagangan lebih cepat dan lebih efisien. Pengusaha tak perlu membayar biaya transaksi dollar AS terhadap rupiah. "Memang tergantung pengusahanya. Tetapi kalau kita dengan Thailand masing-masing perlu baht juga," kata Ade kepada KONTAN, Selasa (17/10).
Kejar efisiensi dengan mata uang lokal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengurangi ketergantungan atas dollar Amerika Serikat (AS), Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan transaksi ekspor impor ke Malaysia dan Thailand menggunakan mata uang lokal. Transaksi dengan menggunakan rupiah, ringgit atau baht dilakukan melalui Bank Appointed Cross Currency Dealer (Bank ACCD). Atas aturan ini, pengusaha mengaku mengapresiasi, karena bisa membantu efisiensi biaya. Sebab dengan kebijakan ini maka pengusaha tak perlu lagi menukarkan uangnya dengan dollar Amerika Serikat (AS). Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat Usman bilang, fasilitas tersebut sangat membantu pengusaha agar transaksi perdagangan lebih cepat dan lebih efisien. Pengusaha tak perlu membayar biaya transaksi dollar AS terhadap rupiah. "Memang tergantung pengusahanya. Tetapi kalau kita dengan Thailand masing-masing perlu baht juga," kata Ade kepada KONTAN, Selasa (17/10).