KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), emiten yang bergerak pada industri manufaktur alat kesehatan, optimis kinerja Perseroan akan tetap meningkat di tahun 2023 dengan target kenaikan pendapatan usaha sekitar sebesar 25% - 30%. Louis Hartanto, Direktur OMED menjelaskan, meskipun secara umum industri kesehatan sedang dalam tahap normalisasi pasca
pandemic boom, peningkatan pertumbuhan industri kesehatan di tahun 2023 akan lebih didorong faktor regulasi impor. Tak hanya itu, meningkatnya investasi terkait perbaikan infrastruktur pelayanan kesehatan oleh para
stakeholders juga menjadi katalis pertumbuhan di industri kesehatan.
“Untuk mencapai target tersebut, Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi ekspansi usaha serta strategi bisnis pada 2023 diantaranya, penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi, penambahan jaringan distribusi yang terintegrasi, yakni
distribution branches dan
national distribution center, serta pengembangan platform & modul
online, dan infrastruktur teknologi informasi,” kata Louis, Senin (16/1).
Baca Juga: Mulia Industrindo (MLIA) Bidik Penjualan Rp 5,3 Triliun Tahun ini Louis juga menyampaikan bahwa seluruh rencana ekspansi usaha ini akan didanai oleh hasil IPO perseroan serta internal kas perseroan apabila dana IPO tersebut tidak mencukupi. Ia menyampaikan, perseroan menetapkan anggaran belanja modal sekitar sebesar Rp 330 miliar hingga Rp 350 miliar untuk tahun 2023. Louis menjelaskan, pada tahun 2023 bahwa Perseroan akan berfokus untuk menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru yang berlokasi di Mojoagung II, Batang, Wonosalam dan Lamongan. “Pabrik baru kami nantinya akan fokus pada produk-produk Perseroan yang memiliki pertumbuhan permintaan yang tinggi, antara lain
wound care, syringe & needle, uro catherer,
pregnancy test, dan
blood collection tube. Namun, perseroan juga tidak menutup kemungkinan apabila ada produk-produk lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi selain produk-produk di atas,” sambung Lois. Selain pembangunan pabrik, Louis juga menjelaskan bahwa perseroan memiliki rencana untuk penambahan mesin-mesin produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Selanjutnya, perseroan juga akan memperluas jaringan distribusi penjualan dengan penambahan
distribution branches dan
national distribution center di Jakarta, Makassar, Depok, Kediri, Subang dan Cikarang. “Dengan tambahan lokasi-lokasi di atas, hal ini akan memperkuat
positioning OMED dalam sektor alat kesehatan serta dapat mempercepat
delivery time sehingga OMED mampu meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perseroan ke depannya,” kata Louis. Selain itu, OMED juga menargetkan penambahan cabang
retail OneMed sebanyak 25 cabang selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan pendapatan segmen
retail perseroan. Selain mengembangkan jalur distribusi
offline, OMED juga berencana untuk mengembangkan platform dan modul
online perseroan seiring dengan pertumbuhan industri
e-commerce di Indonesia dan tingginya penetrasi penggunaan internet di Indonesia setiap tahunnya. Perseroan juga akan menyiapkan strategi-strategi pemasaran digital, seperti iklan pada media sosial, merekrut
influencer atau
brand ambassador yang nantinya akan meningkatkan
brand awareness OneMed.
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Siapkan Capex Sekitar US$ 150 Juta pada Tahun Ini “Strategi-strategi ini akan kami akan siapkan secara komprehensif dan akan kami terapkan tahun depan untuk mendukung rencana ekspansi usaha kami sehingga mampu tepat sasaran dan meningkatkan penjualan kami pada tahun-tahun berikutnya,” kata Louis. Melalui penerapan strategi- strategi ini, Perseroan menargetkan untuk meningkatkan penjualan sekitar sebesar 25% hingga 30% atau sekitar sebesar Rp 400 miliar di 2023. “Kami targetkan penjualan Perseroan tahun ini mampu mencapai sekitar sebesar Rp 2,2 triliun dengan pencapaian laba bersih mencapai sekitar sebesar Rp 370 – 380 miliar pada tahun 2023,” tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi