JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mempunyai sejumlah rencana bisnis tahun ini. MYOR berencana memperluas pasar ekspor dengan menjajaki Afrika Utara seperti Libya dan Maroko. MYOR telah menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 700 miliar-Rp 1 triliun untuk memenuhi ekspansinya tersebut. Namun mayorias capex memang untuk memperluas pabrik biskuit di Balaraja, Tangerang. Hendrik Polisar, Direktur Keuangan MYOR mengatakan telah mendapat fasilitas kredit dari International Finance Corporation (IFC) US$ 30 juta untuk tambahan dana capex. Kiswoyo Adi Joe, managing partner Investa Saran Mandiri menilai, sejumlah rencana MYOR cukup positif. Sebab peningkatan kapasitas produksi harus dilakukan. "Nantinya perusahaan siap ketika ada kenaikan permintaan," ujar Kiswoyo.
Kejar kinerja di tengah himpitan harga bahan baku
JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mempunyai sejumlah rencana bisnis tahun ini. MYOR berencana memperluas pasar ekspor dengan menjajaki Afrika Utara seperti Libya dan Maroko. MYOR telah menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 700 miliar-Rp 1 triliun untuk memenuhi ekspansinya tersebut. Namun mayorias capex memang untuk memperluas pabrik biskuit di Balaraja, Tangerang. Hendrik Polisar, Direktur Keuangan MYOR mengatakan telah mendapat fasilitas kredit dari International Finance Corporation (IFC) US$ 30 juta untuk tambahan dana capex. Kiswoyo Adi Joe, managing partner Investa Saran Mandiri menilai, sejumlah rencana MYOR cukup positif. Sebab peningkatan kapasitas produksi harus dilakukan. "Nantinya perusahaan siap ketika ada kenaikan permintaan," ujar Kiswoyo.