Jakarta. Emiten properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) akan meluncurkan tiga proyek baru tahun ini guna mengejar target marketing sales atau pra penjualan yang dipatok tahu ini sebesar Rp 2,5 triliun. Theresia Rustadi, Sekretaris Perusahaan DILD mengatakan tiga proyek yanga akan diluncurkan merupakan proyek
mix use. Dua diantaranya akan ada di Jakarta dan satu lagi di Surabaya. "Ketiganya akan ditargetkan akan menyumbang kontribusi yang besar terhadap target
marketing sales," kata dia pada KONTAN akhir pekan lalu.
Hanya saja, dia enggan menjelaskan lebih rinci terkait proyek tersebut. Namun Lydia Swandi, RHB OSK Sekuritas dalam risetnya mengatakan DILD akan menargetkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik tahun ini terutama dengan ditopang oleh pembentukan aliansi strategis untuk pengembangan dua proyek yaitu South Quarter tahap II dan reklamasi pantai pulau H Island. Januari lalu, DILD telah meluncurkan proyek The Rosebay dari pengembahan Graha Family Surabaya Barat. Proyek tersebut dibangun ditas lahan 1 ha. DILD menjual 177 unit untuk tahap awal dari total unit yang dibangun 229 unit. DILD akan mulai memulai pembangunan The Rosebay pada semester II tahun ini dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2018. The Rosebay dibanderol dengan harga mulai Rp 2 miliar per unit. Dari proyek ini, DILD membidik
marketing sales sebesar Rp 354 miliar dari proyek ini. Selain itu, DILD juga telah meluncurkan kluster baru yakni Edeniadi dari proyek Graha Natura sebanyak 200 unit yang dibanderol dengan harga mulai Rp 2 miliar. Tahun ini, DILD mengincar
marketing sales Rp 300 miliar dari kluster baru ini. Kluster ini akan dibangun di atas laha 5,3 ha. Sementara proyek Graha Natura akan dikembangkan di atas lahan seluas 38,2 ha. Tahun ini, DILD menganggarkan capex sebesar Rp 2 triliun atau hampir sama dengan tahun sebelumnya. Theresia bilang, dana itu untuk menggarap proyek eksisting perseroan.
Adapun proyek eksisting DILD antara lain proyek Talaga Bestari di Cikupa, proyek One Park Avenue di Gandaria, Praxis di Surabaya, dan Spazio Tower di Surabaya. Theresia mengatakan, sekitar 40% capex akan dianggarkan dari kas internal dan hasil pra penjualan. Sisanya akan dianggarkan dari pendanaan eksternal.Hanya saja dia belum memastikan alternatif pendaaan yang akan diambli perseroan. "Semua alternatif kita jajaki mana yang paling menguntungkan mulai dari pinjaman perbankan, obligasi,ataupun dire," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto