Kejar marketing sales Rp 4 triliun, Alam Sutera siapkan proyek anyar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) optimistis bisnis properti tahun ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pengembang Garuda Wisnu Kencana ini cukup percaya diri memasang target penjualan tahun ini.

ASRI membidik marketing sales atau penjualan pemasaran sebesar Rp 4 triliun. Angka tersebut meningkat 81,8% dari pencapaian perusahaan tahun 2017 yang hanya Rp 2,2 triliun.

Tony Rudianto, Sekretaris Perusahaan ASRI mengatakan, sebagian besar target tersebut akan dibidik dari proyek komersial atau sebesar Rp 2,5 triliun. Sedangkan proyek residensial hanya diharapkan menyumbang pra penjualan sebesar Rp 1,5 triliun.


Meskipun pada 2018, industri properti masih akan menghadapi tantangan terutama faktor tahun politik, ASRI melihat secara umum prospek bisnis properti akan membaik.

"Prospeknya lebih baik dari tahun sebelumnya karena suku bunga KPR yang cenderung menurun dan pertumbuhan ekonomi (GDP) Indonesia stabil di atas 5%," kata Tony, Sabtu (3/2).

Untuk mencapai target tersebut, ASRI tidak hanya akan mengandalkan proyek-proyek eksisting tahun ini. Perusahaan juga akan meluncurkan dua proyek baru di Alam Sutera dan beberapa kluster baru di Suvarna Sutera.

Tony mengungkapkan, proyek baru di Alam Sutera akan diluncurkan dalam waktu dekat untuk memenuhi permintaan pasar. Namun, dia belum bersedia merinci proyek anyar tersebut. Yang pasti, menurutnya, jenis proyek yang akan dirilis tersebut belum pernah diluncurkan ASRI selama ini.

Sementara tahun lalu, penjualan pemasaran ASRI sangat rendah. Perusahaan hanya mampu merealisasi Rp 2,2 triliun atau 44% dari target awal yang dipatok sebesar Rp 5 triliun. Pencapaian itu bahkan turun 35,29% dibandingkan perolehan marketing sales 2016 sebesar Rp 3,4 triliun.

Dari pencapaian tahun lalu, Alam Sutera Township hanya menyumbang penjualan pemasaran Rp 689 miliar. Sedangkan Suvarna Sutera Township berkontribusi Rp 1,3 triliun, serta apartemen dan perkantoran hanya menyumbang Rp 202 miliar.

Menurut Tony, penyebab rendahnya penjualan pemasaran itu akibat dari bisnis properti yang relatif lambat dan penjualan perkantoran di The Tower lebih rendah dari proyeksi perusahaan. "Penjualan The Tower yang masih dalam proses negosiasi," ujarnya.

Sementara, untuk pendapatan tahun ini, ASRI menargetkan bisa membukukan Rp 3,5 triliun -Rp 4 triliun. Sedangkan laba bersih ditargetkan sekitar Rp 35% dari pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini