JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi target rata-rata nilai transaksi harian tahun ini. Sebelumnya BEI memperkirakan bisa mencetak nilai transaksi Rp 7 triliun per hari. Kini target itu dipangkas jadi Rp 6,6 triliun. Saat ini, rerata nilai transaksi harian sudah mencapai Rp 6,5 triliun. Meski direvisi, nilai transaksi harian tahun ini tetap lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 lalu yang hanya sekitar Rp 5,77 triliun per hari. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, likuiditas pasar saham terlihat jauh lebih meningkat. Saat ini, frekuensi transaksi harian sudah mencapai lebih dari 250.000 kali. "Kinerja ini lebih unggul dibandingkan indeks negara lain, seperti Malaysia," ujarnya usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (20/10).
Kejar mimpi transaksi harian Rp 8 triliun
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi target rata-rata nilai transaksi harian tahun ini. Sebelumnya BEI memperkirakan bisa mencetak nilai transaksi Rp 7 triliun per hari. Kini target itu dipangkas jadi Rp 6,6 triliun. Saat ini, rerata nilai transaksi harian sudah mencapai Rp 6,5 triliun. Meski direvisi, nilai transaksi harian tahun ini tetap lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 lalu yang hanya sekitar Rp 5,77 triliun per hari. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, likuiditas pasar saham terlihat jauh lebih meningkat. Saat ini, frekuensi transaksi harian sudah mencapai lebih dari 250.000 kali. "Kinerja ini lebih unggul dibandingkan indeks negara lain, seperti Malaysia," ujarnya usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (20/10).