Kejar modal inti Rp 2 triliun, Bank Fama akan lanjutkan rencana IPO yang tertunda



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dari sektor perbankan tampaknya akan marak tahun ini. Pasalnya, bank umum wajib memiliki modal inti minimal Rp 2 triliun hingga akhir 2021 sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara jumlah bank yang masih dalam kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II masih banyak. 

PT Bank Fama International salah satu yang tengah mengambil ancang-ancang untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Langkah itu dilakukan untuk memenuhi aturan modal inti yang ditetapkan regulator. 

Semestinya rencana IPO tersebut akan digelar Bank Fama pada Desember 2020 lalu dan dicatatkan di bursa pada 4 Januari 2021 guna memenuhi modal inti minimun Rp 1 triliun. 


Namun, rencana tersebut ditunda lantaran waktunya tidak tidak mencukupi untuk mengejar tenggat waktu pemenuhan modal inti pada 31 Desember.

Baca Juga: Jumlah bank kecil terus menyusut, terbentur aturan modal minimal

"Pemenuhan modal inti Rp 1 triliun telah dilakukan pada Desember melalui penyetoran modal oleh pemegang saham pengendali (PSP) eksisting," kata Sekretaris Perusahaan PT Bank Fama International Emil M Ismain pada Kontan.co.id, Selasa (19/1). 

Namun, ia tidak menyebut besar modal yang disuntik PSP tersebut. 

Rencana IPO akan kembali dilanjutkan untuk memenuhi modal inti Rp 2 triliun tahun ini. Hanya saja, Emil mengatakan, pihaknya belum menetapkan jumlah saham yang akan dilepas dalam aksi korporasi karena masih dalam proses penghitungan kembali. 

Bank Fama juga sedang melakukan penjajakan dengan beberapa investor strategis untuk menyerap saham IPO tersebut. 

"Sudah ada beberapa investor yang sedang proses dan akan kami informasikan nanti," ungkap Emil.

Sementara dalam prospektus IPO untuk rencana IPO yang sudah ditunda sebelumnya, Bank Fama akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,31 miliar saham atau 24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Baca Juga: Bank ramai-ramai gelar aksi korporasi jelang akhir tahun, ini kata analis

Bank ini menawarkan harga di kisaran Rp 298 -Rp 328 per saham sehingga seandainya itu terealisasi perseroan bakal mengantongi dana sekitar Rp 391 miliar- Rp 430,3 miliar. Binaartha Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi. 

Berdasarkan laporan keuangan Juni 2020, pemegang saham Bank Fama terdiri Junus Jen Suherman dengan kepemilikan 60%, Edi Susanto 20% dan Dewi Janti 20%. Pada periode itu modal inti perseroan masih tercatat Rp 270,5 miliar.

Selanjutnya: Penuhi aturan modal minimum, bank kecil bergegas cari modal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi