KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024, emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries
Tbk (DSFI) kembali meneruskan niat untuk memperluas pasar ekspor mereka, terutama ke daerah Timur Tengah dan Asia Timur. Ewijaya selaku Direktur Utama DSFI mengatakan pada dasarnya perseroan senantiasa berupaya untuk melakukan penetrasi pasar baru baik domestik maupun ekspor. Dan di tahun ini, Perseroan tetap memperkuat eksistensinya di pasar Eropa dengan melakukan penetrasi ke negara-negara yang belum dijajaki. “Timur Tengah merupakan salah satu negara yang sedang kami jajaki dan kami bersyukur 2023, DSFI sudah mendapatkan nomor Saudi Food and Drug Authority (SFDA) yang merupakan standar registrasi untuk calon-calon exportir ke Timur Tengah,” ungkapnya saat dihubungi Kontan, Selasa (23/01).
Baca Juga: Dharma Samudera Fishing (DSFI) Siap Menggarap Pasar Ekspor ke Timur Tengah Pasar Asia lainnya yaitu China dan Korea Selatan juga dinilai sebagai pasar yang potensial yang perlu dilirik Perseroan. Untuk memenuhi permintaan domestik maupun ekspor tersebut, di tahun ini DSFI menambah kuantitas produksi mereka jika dibandingkan dengan tahun 2023. “Iya ada penambahan, kurang lebih 12% dari realisasi tahun 2023,” tambah Ewijaya. Sebagai informasi, hingga saat ini, perseroan sudah melakukan ekspor ke lebih dari 20 negara. Dengan negara tujuan utama ekspor adalah Amerika Serikat (AS). Terkait pemenuhan target tahun lalu, Ewijaya mengatakan realisasi target pendapatan tahun 2023 meleset sedikit dari yang diharapkan. Itu terjadi karena adanya tekanan harga jual dan turunnya daya beli. “Realisasi pendapatan di tahun 2023 sedikit di bawah target yang telah ditetapkan di awal tahun. Ini disebabkan oleh adanya tekanan harga jual sebagai akibat dari koreksi pasar serta turunnya daya beli masyarakat di negara tujuan ekspor perseroan yang terpengaruh meningkatnya suku bunga,” jelasnya.
Sebelumnya, di pertengahan tahun 2023, DSFI menargetkan pendapatan pada 2023 tumbuh sekitar 19% yaitu menjadi Rp661 miliar. Sayangnya pihak DSFI belum bisa mengumumkan pendapatan total selama tahun 2023 tersebut.
Jika melihat dari laporan keuangan DSFI hingga kuartal-3 tahun lalu. Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 430,4 miliar. Angka ini turun 2,62% jika dibandingkan dengan pendapatan periode sama di tahun 2022 senilai Rp 442 miliar. Penjualan atau pendapatan DSFI dibagi menjadi dua yaitu pendapatan dari ekspor dan impor. Hingga kuartal-3 tahun lalu, penjualan ekspor terbesar berasal dari sektor Filet senilai Rp 288 miliar, Tuna senilai Rp 56 miliar dan Gurita senilai 53,6 miliar. Sementara penjualan impor atau domestik berasal dari penjualan tetelan senilai Rp 10,43 miliar, penjualan kepala ikan senilai Rp 13 miliar serta penjualan lain-lain senilai Rp 3,14 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .