Kejar pelanggan baru, PLN sukses cetak laba pada tahun 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencetak laba bersih Rp 5,99 triliun pada tahun 2020 di tengah tekanan penurunan listrik akibat pandemi covid-19.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan proyeksi penurunan pendapatan akibat pandemi covid-19 mencapai 5%-6%. Akan tetapi, proyeksi penurunan tersebut berhasil dipangkas sepanjang tahun lalu.

"Dengan semua upaya, Alhamdulillah penurunan pendapatan hanya 0,5%. Juga dari sisi biaya berhasil kami turunkan biaya sampai Rp 14,4 triliun," jelas Zulkifli dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI, Selasa (25/5).


Zulkifli melanjutkan, upaya mendongkrak kinerja sepanjang tahun lalu dilakukan dengan mencari pelanggan baru yang potensial serta mendorong konsumsi listrik dari pelanggan eksisting.

Zulkifli melanjutkan, PLN berupaya menjaring pelanggan baru dari kelompok industri.

Baca Juga: PLN berharap PMN dapat digunakan untuk biayai pembangkit diesel

"Kami berusaha cari pelanggan besar yang menggunakan pembangkit sendiri untuk melistriki dari pabrik ataupun lingkungan mereka dan kami pasarkan untuk konversi jadi pelanggan PLN," kata Zulkifli.

Asal tahu saja, laba bersih tahun 2020 naik 38,6% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Pada tahun 2020, PLN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun. Posisi ini naik Rp 1,6 triliun dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp 4,3 triliun.

Laporan keuangan tahun 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) dengan Opini Tanpa Modifikasian dan dirilis pada tanggal 24 Mei 2021, menunjukkan kenaikan tersebut. 

Zulkifli menjelaskan laba bersih PLN tahun 2020 tersebut dapat bertambah sebesar Rp 13,6 triliun, apabila tidak mempertimbangkan pencatatan unrealised loss selisih kurs sebesar Rp 7,7 triliun, serta tambahan pengakuan pendapatan dari penyambungan pelanggan sebesar Rp 5,9 triliun, jika pencatatannya dilakukan sama seperti tahun 2019 yang belum menerapkan PSAK 72. 

Zulkifli mengungkapkan program transformasi yang berjalan sejak tahun lalu telah memperkuat daya tahan PLN di situasi pandemi, bahkan dapat membukukan peningkatan laba bersihnya. 

Meskipun sebagian besar bisnis tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang juga menyebabkan perekonomian nasional menurun, PLN berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun.

Baca Juga: Penjualan listrik PLN capai 62,95 ribu GWh hingga kuartal I 2021

Dari jumlah tersebut, pendapatan penjualan tenaga listrik mencapai Rp 274,9 triliun, termasuk di dalamnya subsidi stimulus Covid-19 sebesar Rp 13,8 triliun membantu 33 juta pelanggan. 

Selain itu terdapat pendapatan subsidi sebesar Rp 48,0 triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan dan kompensasi Rp 17,9 triliun untuk 42 juta pelanggan. 

Selain itu, sepanjang tahun 2020, PLN mampu menurunkan beban usaha dengan cukup signifikan. Dari yang semula beban usaha sebesar Rp 315,4 triliun di tahun 2019, menjadi hanya sebesar Rp 301,0 triliun di Tahun 2020. Artinya, ada pengurangan sebesar Rp 14,4 triliun pada beban usahanya. 

Selanjutnya: Rugi Kurs Susut, PLN Cetak Laba Bersih Rp 5,2 Triliun di Kuartal Pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi