Kejar penambahan 41 GW, pemerintah susun RUPTL Hijau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengejar penambahan pembangkit hingga mencapai 40.967 Megawatt (MW) atau 41 Gigawatt (GW) dalam kurun waktu 10 tahun. Dalam mencapai target ini, rencananya pembangunan infrastruktur sektor ketenagalistrikan lebih mengedepankan pembangkit yang lebih ramah lingkungan (hijau) berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

Target ini tertuang dalam rancangan penyusunan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2021-2030.

"Kita targetkan dalam 10 tahun ini termasuk 2021 kurang lebih ada 41 ribu Mega Watt tambahan pembangkitnya," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana sebagaimana dikutip dari siaran pers, Minggu (30/5).

Lebih lanjut, Rida merinci bahwa penambahan sekitar 34.528 MW telah selesai didiskusikan dengan PLN, sementara 6.439 MW masih dalam tahap diskusi lanjutan. Untuk tahun ini sendiri, ditargetkan akan ada penambahan sebesar 8.915 MW.

Baca Juga: Kembangkan sektor hulu PLTS, SUN Energy buka peluang kerjasama dengan PLN

Secara terperinci, rencananya tambahan tersebut akan  didominasi PLT Uap/Mulut Tambang sebesar 4.688 MW dan PLT Gas/Gas Uap/Mesin Gas/Mesin Gas dan Uap sebesar 3.467 MW.

Sisanya sebesar 22 MW bakal bersumber dari PLT Diesel, sedangkan sekitar 737 MW dari pembangkit EBT yang terdiri dari PLT Air, PLT Panas Bumi, PLTBio, PLT Hibrid dan PLT Surya.

Rida menegaskan, penyusunan RUPTL kali ini akan lebih banyak menempatkan porsi EBT dengan porsi hingga mencapai 48%, sementara 52% sisanya masih akan ditopang pembangkit berbahan fosil.

Editor: Yudho Winarto