JAKARTA. PT Ekslpoitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) terus berupaya mempertahankan laju bisnisnya di tengah kondisi pasar batubara yang sedang sulit seperti ini. Caranya, manajemen akan menjual listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Kami sudah melakukan penjajakan ke pihak PLN," ungkap Adri Cahyadi, Presiden Komisaris CNKO, (25/11). Diharapkan, proses bisa dituntaskan sesegera mungkin. Jika proses tersebut selesai, maka manajemen akan menyempurnakan infrastruktur PLTU yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua tahun. Adapun estimasi nilai investasinya masih sama dengan kebutuhan peningkatan kapasitas PLTU pada umumnya, sekitar US$ 2 juta per 1 megawatt. Adri menambahkan, jika aksi korporasi ini bisa segera terealisasi, maka mulai lima tahun ke depan CNKO punya porsi pendapatan yang seimbang, 50:50, antara pendapatan dari penjualan batubara dan penjualan listrik ke PLN. "Ini juga sekaligus salah satu cara untuk menghadapi volatilitas harga batubara," pungkasnya.
Kejar pendapatan, CNKO akan menjual listrik ke PLN
JAKARTA. PT Ekslpoitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) terus berupaya mempertahankan laju bisnisnya di tengah kondisi pasar batubara yang sedang sulit seperti ini. Caranya, manajemen akan menjual listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Kami sudah melakukan penjajakan ke pihak PLN," ungkap Adri Cahyadi, Presiden Komisaris CNKO, (25/11). Diharapkan, proses bisa dituntaskan sesegera mungkin. Jika proses tersebut selesai, maka manajemen akan menyempurnakan infrastruktur PLTU yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua tahun. Adapun estimasi nilai investasinya masih sama dengan kebutuhan peningkatan kapasitas PLTU pada umumnya, sekitar US$ 2 juta per 1 megawatt. Adri menambahkan, jika aksi korporasi ini bisa segera terealisasi, maka mulai lima tahun ke depan CNKO punya porsi pendapatan yang seimbang, 50:50, antara pendapatan dari penjualan batubara dan penjualan listrik ke PLN. "Ini juga sekaligus salah satu cara untuk menghadapi volatilitas harga batubara," pungkasnya.