KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menetapkan target penerimaan pajak sepanjang tahun ini sebesar Rp 1.229,6 triliun. Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar mengungkapkan ada lima strategi yang bisa dijalankan oleh otoritas pajak agar penerimaan pajak bisa mencapai target akhir tahun. Pertama, pemerintah perlu menurunkan ambang batas pengusaha kena pajak (PKP). Sehingga dapat memberikan rasa keadilan bagi WP wajib pajak (WP) yang selama ini patuh. Ini sekaligus mendorong penerimaan seiring dengan bertambahnya basis pajak baru yang dikenakan tarif pajak penghasilan (PPh) Pasal 25/29. Kedua, pajak digital perlu lebih dioptimalkan dan pemerintah perlu mencari alternatif sumber penerimaan pajak yang tidak menimbulkan beban masyarakat. Meski potensi penerimaanya tidak terlalu besar namun tidak mengganggu economic recovery karena mendorong equal playing field. “Di tahun 2021, diharapkan ada keputusan multilateral. Jika tidak, akan banyak negara yang akan mengambil opsi unilateral,” kata Fajry kepada Kontan.co.id, Kamis (7/1).
Kejar penerimaan pajak Rp 1.229 triliun pada 2021, ini lima saran strategi versi CITA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menetapkan target penerimaan pajak sepanjang tahun ini sebesar Rp 1.229,6 triliun. Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar mengungkapkan ada lima strategi yang bisa dijalankan oleh otoritas pajak agar penerimaan pajak bisa mencapai target akhir tahun. Pertama, pemerintah perlu menurunkan ambang batas pengusaha kena pajak (PKP). Sehingga dapat memberikan rasa keadilan bagi WP wajib pajak (WP) yang selama ini patuh. Ini sekaligus mendorong penerimaan seiring dengan bertambahnya basis pajak baru yang dikenakan tarif pajak penghasilan (PPh) Pasal 25/29. Kedua, pajak digital perlu lebih dioptimalkan dan pemerintah perlu mencari alternatif sumber penerimaan pajak yang tidak menimbulkan beban masyarakat. Meski potensi penerimaanya tidak terlalu besar namun tidak mengganggu economic recovery karena mendorong equal playing field. “Di tahun 2021, diharapkan ada keputusan multilateral. Jika tidak, akan banyak negara yang akan mengambil opsi unilateral,” kata Fajry kepada Kontan.co.id, Kamis (7/1).