KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Miratel (MTEL) menegaskan komitmennya untuk mencapai target pertumbuhan di sisa tahun 2024 melalui strategi ekspansi yang agresif dan selektif. Hendra Purnama,
Chief Investment Officer (CIO) Mitratel, menyatakan bahwa perusahaan optimis menutup tahun dengan pertumbuhan yang solid, sejalan dengan fokus mereka pada ekspansi bisnis, efisiensi, dan kemitraan strategis. Mitratel sebelumnya menargetkan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA di level
high single digit untuk tahun 2024. Hingga semester I-2024, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 4,1% menjadi Rp 1,06 triliun, sementara pendapatan tumbuh 7,8% menjadi Rp 4,45 triliun. EBITDA juga mengalami peningkatan sebesar 10,2%, yang menunjukkan kinerja keuangan yang kuat.
"Mitratel saat ini masih berusaha untuk menjaga komitmen yang telah ditetapkan sekaligus meyakini untuk dapat melanjutkan catatan positif ini serta menutup tahun 2024 sesuai target melalui ekspansi bisnis yang selektif, efisiensi dan kemitraan strategis," ujar Hendra kepada KONTAN, Jumat (11/10).
Baca Juga: IHSG Menguat 7.518,6 di Pagi Ini (11/10), MTEL, MDKA, BUKA Jadi Top Gainers LQ45 Dari sisi Capex, Perusahaan telah merealisasikan 20% dari total belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp 5,6 triliun hingga semester I-2024. Capex tersebut digunakan untuk pembangunan tower dan fiber organik, penguatan digitalisasi, serta ekspansi inorganik. Mitratel juga terus memperkuat bisnis
managed services infrastruktur telekomunikasi yang diharapkan menjadi pendorong pendapatan di semester II-2024. Dalam semester kedua ini, Mitratel akan melanjutkan strategi ekspansi untuk mencapai target yang telah ditetapkan, terutama melalui penambahan
tenant baru dan pembangunan jaringan fiber optik. Sepanjang tahun 2024, Mitratel menargetkan penambahan 3.000 tenant baru untuk menara telekomunikasi mereka, dengan fokus ekspansi di luar Jawa untuk memenuhi kebutuhan operator seluler (MNO) yang terus berkembang. Salah satu katalis positif bagi perusahaan adalah meningkatnya permintaan infrastruktur telekomunikasi, terutama didorong oleh kebutuhan MNO untuk memperluas jaringan, serta pertumbuhan pengguna layanan digital dan penerapan teknologi 5G. "Kami optimis bahwa permintaan terhadap menara dan infrastruktur fiber optic akan terus meningkat seiring dengan peningkatan trafik data dan perkembangan teknologi 5G di Indonesia," jelas Hendra.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Mitratel (MTEL) di Tengah Pemangkasan Suku Bunga Acuan Selain itu,
tower leasing dan fiber optic saat ini masih menjadi pendorong utama pertumbuhan, dengan
tower leasing tumbuh 7,2% YoY dan fiber optic meningkat 104,9% YoY pada semester 1 2024. Tower related business juga diharapkan akan memberikan tambahan pendapatan di semester 2 tahun ini, dimana kami semakin memperkuat diri dalam bisnis
managed services infrastruktur telekomunikasi. Mitratel juga menawarkan layanan
bundling produk tower, fiber, dan Power as a Service (PaaS), yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan layanan terintegrasi bagi pelanggan. Perusahaan optimis bahwa strategi ini akan membantu mendorong pertumbuhan lebih lanjut dan menjaga daya saing di tengah tantangan industri yang dinamis. "Kami juga terus berupaya meningkatkan nilai bagi pelanggan, Dimana Mitratel juga menawarkan
bundling produk tower, fiber, dan PaaS yang dirancang untuk memberikan layanan yang lebih terintegrasi dan bernilai tambah bagi pelanggan," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih