Kejar Pertumbuhan Kredit Tahun Depan, Ini Sektor yang Jadi Andalan Perbankan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank optimistis ekspansi kredit tahun depan tetap akan meningkat t. Sejumlah segmen telah dibidik dan diproyeksi akan jadi penopang utama pertumbuhan kredit tersebut. 

PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya, memperkirakan kredit tahun depan masih bisa tumbuh 8%-19%. 

Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, motor penggerak ekspansi kredit yang utama diharapkan berasal dari segmen konsumer ritel dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).


Baca Juga: Ini Strategi Bank BJB dalam Melakukan Ekspansi Kredit Tahun 2023

"Tahun depan, Kami menargetkan kredit tetap tumbuh dengan driver di ritel konsumer dari Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kartu Kredit." kata Lani pada Kontan.co.id, Rabu (23/11). 

Penyaluran kredit ke sektor UKM diperkirakan juga masih bisa tumbuh dua digit. 

Sedangkan di segmen wholesale, kredit korporasi diprediksi akan tumbuh baik sejalan dnegan perkembangnnya sampai September 2022 yang sudah naik di atas 10%.  Hanya saja, segmen komersial dinilai masih belum ekspansif karena tahun ini pertumbuhannya juga masih belum positif. 

Dari sisi sektor, sebelumnya Lani menyebutkan ada sejumlah industri yang dinilai masih sangat prospektif untuk penyaluran kredit seperti FMCG, manufaktur, telekomunikasi, dan perusahaan BUMN untuk non ritel.

Adapun BRI optimistis masih bisa terus melakukan ekspansi kredit secara berkelanjutan. Tahun depan, bank ini  menargetkan kredit tahun depan tumbuh di kisaran 9%-11%.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, target tersebut sangat besar buat BRI mengingat outstanding kredit BRI secara grup saat ini sudah mencapai Rp 1.111,4 triliun. 

Untuk mencapai 10% saja, artinya BRI harus menumbuhkan kredit Rp 111 triliun. Namun, ia melihat target tersebut masih realistis karena perseroan saat ini punya sumber pertumbuhan baru yang cukup jelas dari holding ultra mikro.

"Kami terus mengupayakan agar porsi kredit UMKM mencapai 85%. Per september 2022,  porsinya sudah emncapai 84,2% sejalan dengan pertumbuhan kredit segmen ini 9,83% menjadi Rp 935,86 triliun," kata Sunarso.

Komitmen BRI untuk terus memperbesar porsi pembiayaan kepada segmen UMKM merupakan bukti nyata BRI untuk terus mendorong pemulihan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. 

Baca Juga: BI Catat Kredit Perbankan Sentuh Rp 6.314,4 Triliun per Oktober 2022

Sunarso mengatakan, peran aktif BRI dengan memberdayakan dan mendorong UMKM untuk terus tumbuh maka akan membuka dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengingat 97% lapangan pekerjaan di Indonesia berasal dari segmen UMKM.

Adapun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) membidik kredit tumbuh sekitar 9% - 11% pada tahun 2023.  

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, segmen konsumer masih akan dipertahankan sebagai pendorong utama pertumbuhan kredit tahun depan. Maklum, keunggulan utama bank daerah memang ada di segmen ini.

Kendati begitu, perseroan juga akan tetap berupa menumbuhkan kredit di segmen lainnya. "Kredit orporasi, komersial, dan UMKM akan tetap dorong untuk tetap tumbuh mengingat permintaan pada sektor tersebut cukup tinggi," kata Yuddy kepada Kontan.co.id, Rabu (23/11).

Dari sisi sektor usaha, Bank BJB melihat penyaluran kredit di industri perdagangan dan pertanian akan prospektif. Oleh karena itu, ekspansi akan banyak diarahkan perseroan ke sektor tersebut.  

Baca Juga: Kenaikan Biaya Dana Membayangi Kinerja Bank Digital

Per September 2022, Bank BJB telah mencatatkan pertumbuhan kredit 12% menjadi Rp 113,4 triliun. 

Tahun depan, BI memproyeksikan kredit perbankan tumbuh pada kisaran 9,5%-11,5% tahun 2023. Target itu sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan sebesar 4,37% pada tahun depan.

Gubernur BI Perry Warjiyo  menyampaikan, bauran kebijakan BI akan tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian saat ini dan tahun depan. Secara industri, kredit perbankan per Oktober 2022 tumbuh 11,95% secara tahunan. Itu meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 11%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi