Kejar Swasembada Energi, Pemerintah Jajaki Proyek Migas di Irak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot membahas penguatan kerja sama strategis sektor minyak dan gas bumi (migas) dengan Pemerintah Republik Irak dalam pertemuan bilateral bersama Deputy Minister of Upstream Affairs, Ministry of Oil Irak, Basim Mohammed Kudhair, Selasa (16/12), di Jakarta.

Pembahasan diarahkan pada peluang keterlibatan PT Pertamina International EP (PIEP) sebagai pelaksana operasional di sektor hulu migas Irak.

Kerja sama ini diharapkan mendukung pengembangan lapangan migas di Irak sekaligus memperkuat target swasembada energi nasional.


Baca Juga: Kementerian ESDM Tambah 16.000 Tabung LPG 3 Kg untuk Jaga Pasokan Energi di Aceh

Yuliot mengungkapkan, pemerintah mendorong kemitraan migas yang saling menguntungkan, berkelanjutan, dan bernilai tambah bagi kedua negara, termasuk melalui peningkatan kapasitas dan transfer pengetahuan. Selain aspek ekonomi, kerja sama ini juga diharapkan mempererat hubungan antarnegara muslim.

Kerja sama Indonesia–Irak saat ini tengah dipersiapkan melalui kerangka Memorandum of Understanding (MoU) antar pemerintah yang telah disampaikan secara diplomatik dan masih dalam tahap pembahasan.

Ruang lingkupnya mencakup fasilitasi perdagangan dan investasi migas, alih teknologi dan pertukaran keahlian, riset bersama, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Peluang lain yang dibahas meliputi partisipasi badan usaha milik negara Indonesia dalam proyek migas Irak, koordinasi antarlembaga, pengelolaan data seismik, hingga kegiatan pengeboran. Basim Mohammed Kudhair menilai MoU migas dan energi akan membuka peluang kerja sama yang lebih luas di sektor energi kedua negara.

Baca Juga: Menperin Dorong Produk Dalam Negeri Penuhi Kebutuhan Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Saat ini, PIEP memiliki participating interest 20% di salah satu lapangan minyak di Irak. Pemerintah Irak mengundang Indonesia melalui Pertamina untuk tidak hanya mengelola lapangan yang telah berproduksi, tetapi juga menjajaki eksplorasi lapangan minyak baru melalui skema joint venture.

Pertemuan ini turut dihadiri jajaran teknis kedua negara, antara lain Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman dan Tenaga Ahli Menteri ESDM Nanang Abdul Manaf, serta pejabat Direktorat Jenderal di Kementerian Perminyakan Irak. Kehadiran mereka ditujukan untuk pendalaman peluang kerja sama teknis dan operasional di sektor hulu migas.

Selanjutnya: Lima Saham Ini Disuspensi BEI Akibat Lonjakan Harga, Ini Saran Analis

Menarik Dibaca: Harga Emas Tergelincir Setelah Reli Lima Hari karena Profit Taking

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News