Kejar target 20%, bank menggeber kredit UMKM



JAKARTA. Kendati perlambatan kredit membayangi, perbankan tak kehilangan semangat menggenjot porsi kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Maklum, Bank Indonesia (BI) mewajibkan perbankan menyalurkan kredit UMKM minimal 20% pada tahun 2018 mendatang.

Aturan ini bukan pekerjaan mudah. Banyak bank besar dan menengah yang belum memenuhi porsi kredit UMKM 20%. Salah satunya, Bank BNI. Bambang Kuncoro, Kepala Divisi Komersial dan UKM, Bank BNI, mengatakan pelemahan ekonomi domestik berdampak negatif terhadap kredit UMKM. "Tahun ini penuh tantangan, tapi berupaya untuk tetap menggenjot sektor UKM," ucap Kuncoro.

Tahun 2014, bank berlogo angka 46 ini membidik pertumbuhan kredit UMKM antara 18%-19% menjadi sekitar Rp 81 triliun. Jumlah ini setara 18% dari total kredit Bank BNI. Bank BNI berupaya menaikkan porsi kredit UMKM secara perlahan-lahan. "Misalnya 1% per tahun saja sudah bagus bagi kami," papar Kuncoro. Hingga akhir Desember 2013, kredit UKM BNI sebesar 17% atau senilai Rp 69 triliun.


Kompak, Lani Darmawan, Direktur Retail Banking Bank Internasional Indonesia (BII), menyatakan pihaknya menggenjot segmen mikro untuk mempercepat pertumbuhan. "Kami menargetkan pertumbuhan di atas 15% untuk mengejar target portofolio, termasuk porsi kredit," jelas Lani. Per akhir Desember 2013, kredit UMKM BII sebesar 15%.

Sementara Bianto Surodjo, Direktur Ritel Bank Permata, optimistis bisa memenuhi kewajiban BI. "Kami akan memenuhi kewajiban itu pada saatnya. Saat ini sudah di sekitar target sejak implementasi dua tahun terakhir," ujar Bianto. Tahun lalu, pertumbuhan kredit UMKM Permata mencapai 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina