Kejar Target, Adhi Karya Genjot Pertumbuhan Kontrak Baru di Sisa Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Karya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus menggenjot perolehan kontrak baru di sisa tahun 2024 untuk mencapai target pertumbuhan sebesar 10% hingga 15% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Menurut Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, hingga kuartal ketiga 2024, ADHI telah mencatatkan capaian yang signifikan dan masih optimis mampu mencapai target perolehan kontrak tahun ini.

Sepanjang semester I-2024, ADHI berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,7 triliun, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 11% menjadi Rp 13,8 miliar dari Rp 12,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kontribusi terbesar berasal dari proyek strategis seperti Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen, serta pembangunan Rumah Susun Polri dan BIN di IKN Penajam Paser.


Rozi menyampaikan bahwa fokus utama ADHI di sisa tahun 2024 adalah pada proyek infrastruktur tol dan energi, dengan target pasar BUMN dan swasta. “Kami optimis target dapat tercapai, terutama dengan penerapan strategi commercial excellence yang berfokus pada perolehan kontrak bernilai besar dan margin yang optimal,” jelas Rozi kepada KONTAN, Jumat (4/10).

Baca Juga: Gugatan PKPU Proyek Hambalang Ditolak Hakim, Ini Tanggapan Adhi Karya (ADHI)

ADHI juga berhasil memperoleh beberapa kontrak besar hingga Agustus 2024, termasuk EPCC Jetty & Propylene Storage Tank, serta Tol IKN Paket 1B Segmen Bandara Sepinggan-Tol Balsam. Proyek gedung menyumbang 43% dari kontrak yang diperoleh, sementara proyek sumber daya air memberikan kontribusi sebesar 31%, dan sisanya berasal dari proyek jalan, jembatan, properti, manufaktur, dan EPC.

Meski optimis, Rozi juga mengakui bahwa tantangan eksternal, terutama terkait dinamika politik domestik menjelang pergantian pemerintahan, dapat mempengaruhi realisasi target kontrak baru. "Perubahan kebijakan potensial membuat sejumlah keputusan investasi sektor BUMN dan swasta mengalami penundaan," ujarnya.

Di sisi lain, ADHI telah mengalokasikan capex sebesar Rp 200 miliar hingga semester pertama tahun ini, yang sebagian besar digunakan untuk penyertaan modal dalam bisnis investasi dan konsesi. Alokasi capex hingga akhir tahun 2024 akan tetap difokuskan pada sektor ini.

"Alokasi capex sampai dengan akhir tahun 2024 masih akan didominasi transaksi setoran modal pada entitas asosiasi pada segmentasi investasi & konsesi," ungkapnya.

Untuk menjaga stabilitas keuangan di tengah persaingan ketat di sektor konstruksi dan infrastruktur, ADHI akan terus mengoptimalkan produktivitas dan mengelola collection period agar tetap efisien.

"ADHI berupaya untuk menjaga stabilitas keuangan dengan melakukan peningkatan kinerja collection period, serta melakukan optimalisasi tingkat produktivitas dan expenditure ke depan," pungkasnya.

Berdasarkan catatan Kontan, perseroan sudah menyelesaikan beberapa proyek PSN, yaitu Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jembatan Pulau Balang, dan Jalan Tol Solo-Yogya-Kulonprogo Paket 1 Seksi 1.1 (Kartasura-Klaten).

Lalu, Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2 (Seulimeum-Janto) sepanjang 6 kilometer (km), seksi 3 (Jantho-Indrapuri) sepanjang 16 km, seksi 5 (Blang Bintang-Kuto Baro) sepanjang 8 km, dan seksi 6 (Kuto Baro-Baitussalam) sepanjang 5 km, serta beberapa proyek lainnya. 

Selain itu, proyek Tol Solo - Jogja - Kulonprogo Paket 2.2, Tol Yogyakarta–Bawen Paket 1 (Seksi 1 dan Seksi 6), dan Jakarta MRT Project juga merupakan bagian dari PSN ongoing yang tengah dikerjakan oleh ADHI.

Baca Juga: ADHI Tengah Mengerjakan Total 47 Proyek Strategis Nasional (PSN)

Selanjutnya: PUPR Bakal Lelang Pengelola Tol IKN

Menarik Dibaca: Layani Nasabah, Bank INA Resmikan Kantor Cabang di Sunter Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati