Kejar target, China akan kirim astronot tertua ke luar angkasa



KONTAN.CO.ID - JIUQUAN. China akan mengirim tiga orang astronot ke luar angkasa dalam misi berawak pertamanya dalam hampir lima tahun. Termasuk astronot tertua di negara tersebut yang merupakan bagian dari rencana ambisius untuk menyelesaikan stasiun luar angkasa pada akhir tahun depan.

China diperkirakan akan meluncurkan pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-12 pada pukul 09:22 (0122 GMT) pada hari Kamis di Jiuquan yang berada di provinsi Gansu.

Ji Qiming, Asisten Direktur Badan Antariksa Berawak China mengatakan para astronot uang disiapkan adalah Nie Haisheng (56), Liu Boming (54), dan Tang Hongbo (45).  Shenzhou-12, yang berarti "Kapal Ilahi", akan menjadi misi ketiga dari 11 misi yang diperlukan untuk menyelesaikan stasiun luar angkasa China pada tahun 2022.


Baca Juga: Ilmuwan China di lab Wuhan pernah bereksperimen membuat virus corona hibrida

China memulai pembangunan stasiun ruang angkasa tahun ini dengan peluncuran Tianhe - modul pertama dan terbesar dari tiga stasiun - pada akhir April.

Awak Shenzhou-12 akan tinggal di Tianhe, yang berarti "Harmoni Surga", sebuah silinder dengan panjang 16,6m (55 kaki) dan diameter 4,2m (14 kaki), selama tiga bulan.

Misi tersebut akan dipimpin oleh Nie, penduduk asli provinsi Hubei tengah dan mantan pilot angkatan udara. Dia akan menjadi astronot China tertua yang pergi ke luar angkasa.

Shenzhou-12 akan menjadi perjalanan luar angkasa ketiga Nie, setelah misi Shenzhou-5 pada tahun 2003 dan misi Shenzhou-10 pada tahun 2013. Di sisi lain, ini akan menjadi misi kedua Liu ke luar angkasa dan yang pertama bagi Tang.

Baca Juga: Data ekspor Jepang meleset dari proyeksi, indeks Nikkei 225 tergelincir di pagi ini

Misi penerbangan awak terakhir China adalah pada tahun 2016 ketika dua pria - Chen Dong dan Jing Haipeng - dikirim melalui pesawat ruang angkasa Shenzhou-11 ke Tiangong-2, sebuah prototipe stasiun ruang angkasa tempat mereka kemudian tinggal selama sekitar satu bulan. 

Selanjutnya: Pertama terdeteksi di India, virus corona varian Delta kini sudah ada di 74 negara

Editor: Tendi Mahadi