Kejar Target Ekonomi Digital, Pemerintah Dorong UMKM Go Digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, digitalisasi ekonomi digital di sektor informal menjadi sangat penting.  Pemanfaatan ekonomi digital menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Oleh karena itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong UMKM agar bisa go digital untuk bisa masuk ke marketplace-nya. Sehingga adaptasi dalam proses transformasi digital menjadi kunci.

Teten menambahkan, selama pandemi Covid-19, UMKM yang sudah terhubung ke platform digital mampu bertahan dan bisa tumbuh. Bahkan potensi ekonomi digital juga mengalami pertumbuhan dan di targetkan pada tahun ini nilainya mencapai Rp 632 triliun. Sementara pada tahun 2030, nilainya diprediksi bisa tumbuh mencapai Rp 4.531 triliun.


"Tentu ini pertumbuhan yang sangat signifikan ya, bisa delapan kali lipat hanya dalam 10 tahun," ujar Teten dalam DEWG Webinar 2022 : Digitizing Indonesia's Informal Economy, Selasa (6/9).

Baca Juga: Tertinggal Dengan Negara Lain, Pembiayaan UMKM Perlu Ditingkatkan

Sementara berdasarkan data McKinsey per Juni 2021, selama pandemi, transaksi UMKM di pasar online meningkat 26%, terdapat 3,1 juta transaksi per hari serta kenaikan 35% pengiriman barang. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan 21 juta konsumen digital baru sejak awal pandemi.

"Jadi memang ada migrasi dari konsumen offline ke digital. Ini juga ada kaitan bukan hanya pandemi Covid-19, saya kira bukan hanya karena ada pembatasan secara fisik tetapi juga memang di online itu banyak kemudahan dan banyak insentif juga," katanya.

Selain itu, Teten bilang, belanja pemerintah akan terus dinaikkan sehingga harapannya kebijakan substitusi impor untuk konsumsi pemerintah bisa mendorong tumbuhnya UMKM.

"Satu juta produk UMKM sudah on boarding di LKPP dan kalau semakin banyak pemda yang membeli produknya lewat e-catalog ini maka semakin banyak UMKM kita go digital," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi