KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Djasa Ubersakti Tbk (
PTDU) masih berjibaku untuk mengejar perolehan kontrak baru sesuai target yang dicanangkan di 2021, yakni sebesar Rp 330 miliar. Di tengah kondisi pandemi yang masih menekan sebagian industri, Djasa Ubersakti pun mengatur strategi agar bisa menjaga kinerja di sisa tahun ini. Direktur Treasury & Development PTDU Pio Hizkia Wehantouw menyampaikan, nilai kontrak baru yang dikantongi perusahaan hingga kuartal III-2021 sebesar Rp 126,69 miliar. Jumlah kontrak baru itu, ditopang oleh tiga proyek. Antara lain, proyek pembangunan gedung Bidang Forensik Polri di Kalimantan Barat dan di Sulawesi Utara dengan nilai masing-masing Rp 33,57 miliar dan Rp 33,13 miliar.
Selain itu, ada kontrak dari proyek konstruksi pembangunan gedung penyimpanan benda sitaan dan barang rampasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan nilai kontrak Rp 59,99 miliar. Jika dibandingkan periode September 2020, nilai kontrak baru yang diraih PTDU sebenarnya sudah melesat 163%.
Baca Juga: Semester I-2020, raihan kontrak baru Djasa Ubersakti (PTDU) tumbuh 163% Namun, jika mengukur target di tahu ini, raihan kontrak baru PTDU hingga kuartal ketiga ini baru 38,39% dari target Rp 330 miliar. "Pencapaian kontrak baru perseroan belum optimal, mengingat kondisi ekonomi dan pandemi Covid-19. Tapi kami harus maksimal (mengejar target) karena sudah mau mendekati akhir tahun tutup buku," kata Hizkia kepada Kontan.co.id, Selasa (23/11). PTDU pun menjalankan strategi dengan mengalihkan target marketing untuk fokus pada proyek-proyek yang dibiayai APBN atau BUMN yang pendanaannya lebih jelas. Selain itu, PTDU juga tidak membatasi besaran proyek yang harus diambil untuk dapat membiayai
overhead cost, juga agar bisa bertahan di tengah situasi yang tidak menentu. Dalam hal efisiensi biaya, PTDU selektif dalam mengalokasikan belanja modal (capex) agar bisa menjaga rasio di sisi
bottom line. Realisasi capex hingga Juni 2021 baru sebesar Rp 3,5 miliar yang dipakai untuk pembelian kendaraan, seiring dengan mulainya pengerjaan proyek. Kendati begitu, Hizkia memastikan untuk mengejar target perolehan kontrak baru, PTDU masih gencar mengikuti sejumlah tender.
"Masih banyak tender yang kami ikuti, masih berproses. Kalau untuk capex kami memang sangat selektif, karena sedang berupaya menjaga ratio
bottom line agar hasilnya bisa efektif," jelasnya. Pada tahun ini, PTDU juga mulai melirik ekspansi bisnis ke jasa penunjang pertambangan dan penggalian. Ekspansi ke bisnis jasa pertambangan ini merupakan strategi diversifikasi usaha Djasa Ubersakti untuk jangka menengah dan jangka panjang.
Menurut Hizkia, saat ini lini usaha tersebut masih dalam tahap pengurusan perizinan. Harapannya, lini jasa pertambangan dan penggalian ini dapat segera berjalan, dan mulai berkontribusi bagi pendapatan PTDU pada tahun depan. "Ekspansi ke sektor pertambangan masih dalam persiapan. Ya, target 2022 semoga sudah bisa ikut penarik top
line revenue kami," pungkas Hizkia.
Baca Juga: Dukung pengelolaan keuangan dana haji, BEI kerja sama dengan BPKH Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari