JAKARTA. PT. OCBC NISP Tbk berniat untuk mewujudkan target penyaluran kredit konsumer. Tahun ini, bank milik investor Singapura ini akan mengejar pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 20%-30%. Tahun 2009 lalu, NISP berhasil menyalurkan kredit konsumsi sebesar Rp 6,7 triliun.Nah, salah satu cara untuk mencapai target tersebut, NISP meluncurkan kartu kredit yang bernama Liquid Premium. Kartu kredit ini adalah kartu kredit pertama NISP. Kartu kredit ini akan fokus pada golongan menengah ke atas (affluent).Direktur Consumer Bank NISP Rudi N Hamdani mengatakan, salah satu fitur utama yang ditawarkan dari kartu kredit ini adalah kemudahan dan kenyamanan dalam aktivitas travelling nasabah, baik dalam perjalanan domestik maupun manca negara. "Untuk itu kami telah menggandeng Smilling Tour," ujarnya.Rudi bilang, NISP memang tergolong terlambat untuk menjajahkan kartu kredit mereka. Pasalnya, saat ini sudah ada 12-13 juta kartu kredit yang beredar di Indonesia. "Tapi kami siap bersaing karena kartu kredit ini adalah kartu kredit pertama di Indonesia yang memberikan layanan pada perjalanan," tambahnya.Sekedar catatan, pada tahun 2009 lalu, jumlah kartu Liquid Platinum yang sudah beredar sebanyak 15.000 dengan total transaksi sebesar Rp 130 miliar. Tahun ini, NISP akan menargetkan pertambahan kartu kredit sebanyak 40.000-50.000 dengan total transaksi Rp 300-400 miliar. Untuk tahap awal NISP akan menawarkan kartu kredit ini kepada nasabah NISP. Saat ini jumlah nasabah NISP mencapai 1,2-1,3 juta nasabah.Kepala Divisi Unsecured Loan Mona Rangkuty menambahkan, berdasarkan riset yang dilakukan oleh VISA, saat ini lebih dari 230 juta orang mulai melirik Asia sebagai tempat untuk berlibur. "Dengan adanya kartu kredit ini maka nasabah akan semakin mudah untuk bepergian," ujarnya.Untuk mengejar target tahun ini, NISP masih akan mengandalkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). OCBC NISP mengincarpertumbuhan KPR sekitar 40%. "KPR adalah penyumbang pendapatan terbesar NISP dari kredit konsumsi," tambah Rudi. Saat ini, sekitar 85%-90% kredit konsumsi disumbang oleh KPR. Sisanya, antara 10%-15% berasal dari kredit multiguna, kredit kepemilikan mobil dan personal loan. OCBC NISP juga akan mengembangkan produk wealth management dan bancassurance untukmenggenjot fee based income.
Kejar Target Kredit Konsumsi, NISP Genjot Kartu Kredit
JAKARTA. PT. OCBC NISP Tbk berniat untuk mewujudkan target penyaluran kredit konsumer. Tahun ini, bank milik investor Singapura ini akan mengejar pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 20%-30%. Tahun 2009 lalu, NISP berhasil menyalurkan kredit konsumsi sebesar Rp 6,7 triliun.Nah, salah satu cara untuk mencapai target tersebut, NISP meluncurkan kartu kredit yang bernama Liquid Premium. Kartu kredit ini adalah kartu kredit pertama NISP. Kartu kredit ini akan fokus pada golongan menengah ke atas (affluent).Direktur Consumer Bank NISP Rudi N Hamdani mengatakan, salah satu fitur utama yang ditawarkan dari kartu kredit ini adalah kemudahan dan kenyamanan dalam aktivitas travelling nasabah, baik dalam perjalanan domestik maupun manca negara. "Untuk itu kami telah menggandeng Smilling Tour," ujarnya.Rudi bilang, NISP memang tergolong terlambat untuk menjajahkan kartu kredit mereka. Pasalnya, saat ini sudah ada 12-13 juta kartu kredit yang beredar di Indonesia. "Tapi kami siap bersaing karena kartu kredit ini adalah kartu kredit pertama di Indonesia yang memberikan layanan pada perjalanan," tambahnya.Sekedar catatan, pada tahun 2009 lalu, jumlah kartu Liquid Platinum yang sudah beredar sebanyak 15.000 dengan total transaksi sebesar Rp 130 miliar. Tahun ini, NISP akan menargetkan pertambahan kartu kredit sebanyak 40.000-50.000 dengan total transaksi Rp 300-400 miliar. Untuk tahap awal NISP akan menawarkan kartu kredit ini kepada nasabah NISP. Saat ini jumlah nasabah NISP mencapai 1,2-1,3 juta nasabah.Kepala Divisi Unsecured Loan Mona Rangkuty menambahkan, berdasarkan riset yang dilakukan oleh VISA, saat ini lebih dari 230 juta orang mulai melirik Asia sebagai tempat untuk berlibur. "Dengan adanya kartu kredit ini maka nasabah akan semakin mudah untuk bepergian," ujarnya.Untuk mengejar target tahun ini, NISP masih akan mengandalkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). OCBC NISP mengincarpertumbuhan KPR sekitar 40%. "KPR adalah penyumbang pendapatan terbesar NISP dari kredit konsumsi," tambah Rudi. Saat ini, sekitar 85%-90% kredit konsumsi disumbang oleh KPR. Sisanya, antara 10%-15% berasal dari kredit multiguna, kredit kepemilikan mobil dan personal loan. OCBC NISP juga akan mengembangkan produk wealth management dan bancassurance untukmenggenjot fee based income.