Kejar target nasabah, PNM memproyeksi pembiayaan Rp 24,25 triliun di pengujung 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) optimistis bisnis pembiayaan semakin kencang di pengujung 2019. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyatakan hingga akhir tahun pembiayaan PNM bisa tembus angka Rp 24,25 triliun.

“Akhir tahun memang banyak permintaan dan didorong juga untuk menggenapkan jumlah nasabah aktif PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang diharapkan melampaui 6 juta nasabah aktif,” ujar Arief kepada Kontan.co.id pada Senin (16/12).

Memang hingga November 2019, nasabah PNM hingga tercatat sebanyak 5,85 juta orang. Nilai ini tumbuh 47,82% dari Novemer 2018 sebanyak 3,95 juta nasabah.


“Selain itu, jumlah nasabah existing PNM Mekaar banyak yang naik kelas pada dua hingga tiga bulan akhir tahun ini. Sejalan dengan telah berjalan dan berkembangnya usaha mereka selama tiga hingga empat tahun ini,” jelas Arief.

Baca Juga: PNM targetkan 10 juta nasabah baru di program Mekaar pada tahun 2023

Arief menyebut, kenaikan kelas ini akan meningkatkan jumlah plafon Mekaar yang akan diterima oleh nasabah. Adapun plafon untuk usaha yang naik kelas itu mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.

Arier menyebut awalnya pembiayaan Mekaar memiliki plafon senilai Rp 2 juta. Namun jumlah ini terus meningkat seiring perkembangan usaha hingga bisa mengakses pembiayaan hingga Rp 5 juta.

Arief bilang realisasi pembiayaan PNM mencapai Rp 21,31 triliun pada November 2019. Nilai ini tumbuh 71,24% secara tahunan atau year on year (yoy) dari pencapaian November 2018 senilai Rp 12,44 triliun.

Dia menyatakan, pembiayaan tersebut disalurkan lewat produk pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) senilai Rp 17,76 triliun. Nilai ini tumbuh 101,01% yoy dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 8,83 triliun.

Baca Juga: PNM ajukan target pembiayaan Rp 26 triliun kepada OJK dan pemegang saham

Selain itu, produk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) hingga November 2019 senilai Rp 3,54 triliun. Nilai ini melambat 1,64% yoy dari pencapaian November 2018 senilai Rp 3,6 triliun. Memang persero lebih fokus pada produk Mekaar.

“Sedangkan outstanding pembiayaan PNM hingga November 2019 senilai Rp 17,51 triliun. Nilai ini tumbuh 48,23% yoy dari Rp 11,81 triliun dari posisi yang sama tahun lalu. Adapun non performing loan gross per November 2019 membaik menjadi 1,39%. Posisi yang sama tahun lalu NPL gross 1,59%,” papar Arief.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari upaya PNM memperluas jangkauan nasabah dengan menambah kantor cabang. Tercatat hingga November 2019 kantor cabang PMN sebanyak 2.798 unit. Rinciannya 629 unit kantor cabang ULaMM dan 2.169 unit kantor cabang Mekaar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati