Kejar target penjualan dua digit tahun ini, simak strategi Sreeya Sewu (SIPD)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pakan ternak PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) memasang target pertumbuhan penjualan dobel digit pada tahun 2021.

Sekretaris Perusahaan Sreeya Sewu Indonesia Sri Sumiyarsi mengatakan, dengan pertumbuhan penjualan tersebut perusahaan ini memproyeksi laba bersih bisa tumbuh single digit pada tahun ini.

Sumiyarsi percaya SIPD mampu mencapai target tersebut karena sejalan dengan rencana ekspansi dan upaya perusahaan yang tengah dilakukan. 


Ia menjabarkan, dari sektor hulu atau poultry emiten ini fokus untuk terus mengungkit kapasitas breeding.

“Ini untuk menunjang peningkatan utilisasi produksi pakan ternak dan memperluas penerapan sistem smart farm. Sehingga para peternak lebih mudah dalam mengontrol manajemen budidaya ayam,” terangnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/3).

Sembari itu, SIPD juga memiliki rencana ekspansi untuk sektor hilir, salah satunya dengan membangun cold chain distributon and logistics yang kuat. Kedua, meningkatkan penjualan dengan dukungan dari command centre.

Baca Juga: Gabungan Perusahaan Makanan Ternak Memprediksi Permintaan Naik 20% Jelang Bulan Puasa

Selanjutnya, emiten ini berupaya memperluas portofolio poultry dan mengerek gairah konsumen melalui pengembangan promosi yang menarik dan mengedepankan kualitas ayam untuk meningkatkan nilai tambah produk Sreeya.

Untuk belanja modal, tahun ini SIPD mengalokasikan belanja modal tiga kali lipat lebih besar ketimbang tahun lalu, dimana 35%-nya merupakan biaya modal baru. 

“Biaya modal baru adalah investasi strategis di unit usaha farming guna mendukung pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan utilisasi unit Feedmill,” jelasnya.

Sementara itu, dua pertiga dari capex merupakan belanja rutin termasuk untuk memenuhi biaya modal yang ditunda pada tahun lalu untuk mengantisipasi adanya Covid-19. Sayang, ia belum dapat menyebutkan detail belanja modal tersebut.

Di lain sisi, ada beberapa tantangan yang saat ini harus dihadapi SIPD. Misalnya saja harga Live bird dan DOC yang belum stabil tanpa dibantu kebijakan pemerintah. Kemudian, harga bahan baku yang terus meningkat dan kondisi akibat crisis Covid -19 yang belum pulih.

Meski demikian, SIPD juga memanfaatkan peluang yang ada. 

“Tentunya setiap ada tantangan pasti ada peluang, semoga momentum puasa dan lebaran ini bisa menjadikan titik balik, dan kami optimis bisa tumbuh sesuai dengan yang kami proyeksikan,” papar Sumiyarsi.

Baca Juga: Begini strategi Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) arungi bisnis pada tahun 2021

Guna mengantisipasi permintaan daging ayam saat Ramadan mendatang, SIPD juga sudah bersiap untuk meningkatkan kapasitas volume sebesar 30% ketimbang bulan-bulan sebelumnya.

Tak hanya itu, SIPD juga memastikan pengelolaan rantai pasokan produk mulai dari perencanaan permintaan, perencanaan pemenuhan bahan baku pokok, serta pengelolaan logistik yang mencakup penyimpanan, transportasi dan distribusi dapat tersalurkan dengan baik, merata, dan tepat waktu sampai ke seluruh pelanggan.

Mengutip laporan keuangan SIPD per September 2020, emiten ini berhasil mencetak penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 3,13 triliun atau meningkat 6,10% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 2,95 triliun. 

Namun, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk susut menjadi Rp 31,29 miliar dari kuartal III tahun 2019 sebesar Rp 61,55 miliar.

Selanjutnya: Jelang Ramadan, Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) tingkatkan kapasitas produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi