JAKARTA. Kuartal IV menjadi babak pertaruhan bagi PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Perusahaan yang fokus di bisnis sekuritisasi aset ini bakal mengejar target tahunan Rp 2 triliun. SMF harus bekerja ekstra sebab hingga September 2016, perseroan ini hanya membukukan sekuritisasi aset sebesar Rp 500 miliar. Demi mencapai target, SMF tengah membidik sejumlah bank. "Akan ada satu bank umum dengan nilai sekitar Rp 1 triliun dan ada bank lain tapi nilainya belum final," ujar Heliantopo, Direktur SMF, akhir pekan lalu. Selain bank umum, SMF mulai menggarap sekuritisasi aset dari Bank Pembangunan Daerah (BPD). Setidaknya ada empat bank yang dibidik SMF, yakni BPD Sumut, BPD Sultra, BPD NTB, dan BPD Jateng.
Selain memperluas pasar dengan menggarap bank daerah, SMF bakal menambah produk baru. Rencananya, di awal tahun depan, SMF meluncurkan produk KPR Sejahtera SMF. Ini merupakan produk KPR menyasar pasar yang belum digarap program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo bilang, produk ini menyasar kelas menengah bawah semisal sektor informal. Rencananya, debitur yang dibidik memiliki penghasilan dengan kisaran Rp 4 juta -Rp 8 juta per bulan. "Kami menyasar debitur yang layak tapi unbankable," jelas Ananta.