Kejar Target, Summarecon Agung (SMRA) Bakal Rilis Dua Proyek Baru di Semester II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan kenaikan pendapatan 8,6% secara tahunan menjadi Rp 3 triliun. Kenaikan kinerja SMRA ditopang dari pendapatan berulang yang tumbuh signifikan 23,7% secara year on year (yoy). 

Analis Maybank Sekuritas Indonesia, Jeffrosenberg Chemlin dalam riset 3 Agustus 2023 menjelaskan, pendapatan dari segmen mal milik Summarecon Agung naik 21% secara yoy menjadi Rp 768 miliar. Kenaikan ini karena berakhirnya masa diskon sewa yang terjadi sejak kuartal I-2022. Pendapatan berulang milik SMRA juga ditopang dari pendapatan hotel yang meningkat 70% secara tahunan menjadi Rp 184 miliar. 

Untuk bisnis properti, SMRA didukung dari penjualan rumah tapak yang meningkat 48% secara tahunan menjadi Rp 1,2 triliun. Namun penjualan ruko justru turun 44% secara yoy menjadi Rp 278 miliar, menyeret penurunan keseluruhan pendapatan di semester I-2023. 


Baca Juga: Marketing Sales Emiten Properti Diprediksi Flat, Cek Rekomendasi Sahamnya

Di semester I-2023, hasil pra penjualan SMRA melemah tapi menurut Jeffrosenberg, marketing sales pada semester II di tahun 2023 akan mengejar ketinggalan dengan target di Rp 5,1 triliun. "Ini karena ada dua proyek besar yang akan diluncurkan pada semester II tahun 2023," jelas dia dalam riset. 

Saat ini, SMRA memiliki kota mandiri dan kawasan strategis di Bandung, Bogor dan Crown Gading. "Kami mengharapkan pengembangan berkelanjutan dari bisnis township ini bisa menghasilkan pra penjualan yang baik bagi SMRA ke depan," terang Jeffrosenberg dalam riset 3 Agustus 2023. 

Jeffrosenberg mengatakan, marketing sales di semester I tahun 2023 hanya Rp 1,6 triliun. Ini artinya pra penjualan SMRA hanya memenuhi 32% dari target di tahun ini sebesar Rp 5 triliun. "Kinerja marketing sales SMRA di sepanjang 2023 akan bergantung pada peluncuran proyek yang akan dijadwalkan pada semester II tahun 2023," jelas dia. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Bervariatif pada Semester I, Cek Rekomendasi Sahamnya

Sejauh ini ada dua proyek yang telah terkonfirmasi akan diluncurkan pada semester II tahun 2023. Diantaranya adalah kota mandiri Summarecon Bogor dan Summarecon Crown Gading. "Kedua kota mandiri tersebut sangat laku terjual," kata Jeffrosenberg. 

Realisasi marketing sales SMRA di semester I-2023 yang masih jauh dari target, tidak membuat Jeffrosenberg mengubah target marketing sales. Dia mengaku akan tetap mempertahankan target marketing sales sebesar Rp 5,1 triliun. 

Jeffrosenberg juga percaya laba bersih SMRA akan tetap tumbuh pesar. Hingga semester I-2023, laba bersih SMRA naik 70% secara tahunan menjadi Rp 434 miliar. Angka ini mengalahkan konsensus analis yang memperkirakan laba bersih naik 8%. Pertumbuhan laba SMRA juga di atas proyeksi Maybank Sekuritas yang memproyeksikan naik 15%. 

Peningkatan laba bersih cukup besar karena rendahnya beban bunga sejak kuartal I. Efeknya margin laba bersih SMRA tercatat 14,6% di semester I 2023. "Kami berharap laba bersih kembali normal untuk sisa tahun ini dan bisa sesuai proyeksi kami di Rp 666 miliar. Ini mencerminkan margin laba bersih di 10%," papar Jeffrosenberg. 

Karena alasan tersebut, Jeffrosenberg memberi rekomendasi beli saham SMRA dengan target Rp 720 per saham. 

Baca Juga: Pendapatan SMRA Terdongkrak Penjualan Rumah Tapak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana