JAKARTA. Pemerintah optimistis pembangunan ekonomi di daerah bakal berjalan lancar dengan adanya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian yakin, pertumbuhan ekonomi di masa mendatang tidak hanya terpusat di kawasan Indonesia bagian barat seperti yang terjadi saat ini. Dengan KEK, Indonesia bagian timur juga dapat maju. "Kita akan mendorong pusat pertumbuhan melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus," ucap Hatta, Rabu (11/8).Pemerintah berencana akan membangun sebanyak lima KEK buah hingga lima tahun ke depan. Kawasan tersebut akan masuk dalam lima koridor yang sebelumnya telah ditetapkan, antara lain koridor Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. "Masing-masing KEK akan memiliki fokus sektor Industri yang berbeda-beda. Jadi misalkan Sumatera, pengembangannya sawit dan mineral, Kalimantan itu mineral, dan Papua itu pangan," lanjutnya.Menurut Hatta, untuk mendorong pengembangan kawasan itu, sangat dibutuhkan pembangunan infrastrukur seperti jalan dan pelabuhan. Pemerintah memperkirakan, kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur lima tahun ke depan secara keseluruhan mencapai Rp 1.429 triliun.Dari jumlah itu, pemerintah hanya mampu mengalokasikan anggaran Rp 442 triiun atau 31%. Sisanya 69% akan berasal dari partisipasi swasta. "Anggarankita ini sangat terbatas, jadi harus mengembangkan skema public private partnership (PPP)," lanjutnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KEK jadi andalan pembangunan di daerah
JAKARTA. Pemerintah optimistis pembangunan ekonomi di daerah bakal berjalan lancar dengan adanya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian yakin, pertumbuhan ekonomi di masa mendatang tidak hanya terpusat di kawasan Indonesia bagian barat seperti yang terjadi saat ini. Dengan KEK, Indonesia bagian timur juga dapat maju. "Kita akan mendorong pusat pertumbuhan melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus," ucap Hatta, Rabu (11/8).Pemerintah berencana akan membangun sebanyak lima KEK buah hingga lima tahun ke depan. Kawasan tersebut akan masuk dalam lima koridor yang sebelumnya telah ditetapkan, antara lain koridor Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. "Masing-masing KEK akan memiliki fokus sektor Industri yang berbeda-beda. Jadi misalkan Sumatera, pengembangannya sawit dan mineral, Kalimantan itu mineral, dan Papua itu pangan," lanjutnya.Menurut Hatta, untuk mendorong pengembangan kawasan itu, sangat dibutuhkan pembangunan infrastrukur seperti jalan dan pelabuhan. Pemerintah memperkirakan, kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur lima tahun ke depan secara keseluruhan mencapai Rp 1.429 triliun.Dari jumlah itu, pemerintah hanya mampu mengalokasikan anggaran Rp 442 triiun atau 31%. Sisanya 69% akan berasal dari partisipasi swasta. "Anggarankita ini sangat terbatas, jadi harus mengembangkan skema public private partnership (PPP)," lanjutnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News