KEK Pendidikan dan Kesehatan di Banten Ditargetkan Raih Investasi Rp 18,8 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 38 tahun 2024 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional Banten. Beleid tersebut diundangkan pada 7 Oktober 2024.

Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, mengatakan, KEK tersebut bergerak di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan internasional dengan pengembangan teknologi digital dan diusulkan PT Surya Inter Wisesa (SIW), anak perusahaan PT Bumi Serpong Damai (BSD). 

Kawasan dengan area sebesar 59,68 hektar ini berlokasi di Kabupaten Tangerang.


Baca Juga: PP KEK Batam Terbit, Realisasi Investasi Capai Rp 6,91 Triliun

"Dengan target realisasi investasi sebesar Rp 18,8 triliun saat beroperasi penuh, KEK diharapkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 13.446 orang," ujar Rizal dalam keterangan pers, Rabu (9/10).

Dewan Nasional KEK mengatakan, PT Surya Inter Wisesa, sebagai pengusul, membawa jaringan praktisi kesehatan internasional yang berfokus pada estetika medis.

Sementara di bidang teknologi, kawasan ini akan menjadi pusat digital (digital hub) dan inkubator bagi perusahaan rintisan (start-up) dengan target 100 start-up.

Kehadiran perguruan tinggi luar negeri Monash University akan memperkaya ekosistem pendidikan, menjadikan KEK ini sebagai pusat inovasi, teknologi, dan pendidikan berstandar internasional.

Baca Juga: Penetapan KIT Batang Jadi KEK Tinggal Tunggu Persetujuan Jokowi

Menurut Rizal, dengan adanya KEK Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional Banten serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai negara yang berdaya saing tinggi di sektor pendidikan, kesehatan, dan pariwisata medis. 

Kedua KEK ini akan memberikan dampak positif yang luas, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun pengembangan sumber daya manusia. 

Baca Juga: Realisasi Investasi KIT Batang Capai Rp 16 Triliun

“Setiap KEK memiliki fokus pengembangan yang spesifik dan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta menarik investasi,” jelas Rizal.

Selanjutnya: Transaksi Trade Ekspo Indonesia Melonjak 21 kali Lipat dalam Satu Dekade

Menarik Dibaca: Waspada Bencana di 25 Provinsi, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (10/10) Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli