Kekalahan Ahok-Djarot jadi berkah pedagang bunga



JAKARTA. Kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada Jakarta membawa berkah bagi pedagang bunga. Banyak warga mengirim karangan bunga sebagai simpati untuk Ahok-Djarot.

Hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan sejumlah lembaga survei menyebutkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot kalah dalam Pilkada DKI Jakarta putaran dua. Kekalahan Ahok-Djarot ini rupanya membawa berkah bagi para pedagang bunga.

Menyusul kekalahan mereka, ribuan karangan bunga ucapan terimakasih untuk Ahok memenuhi halaman depan Balai Kota. Saking banyaknya, sebagian karangan bunga untuk Ahok-Djarot dipindah ke Monas.


Salah satu pedagang bunga mengaku, dalam satu hari bisa bolak-balik ke Balai Kota sampai lima kali untuk mengirimkan bunga. Omzet pun melonjak 70% sampai 100% dibanding hari biasa.

“Dua hari ini toko kami kebanjiran pesanan karangan bunga Ahok-Djarot,” ucap Maulana, penjaga toko Anggraini Florist di Rawa Belong, Jakarta Barat.

Menurut Maulana, sejak dua hari lalu pihaknya mengerjakan hingga 30 pesanan papan bunga untuk dikirim ke Balai Kota. Hampir semua pesanan bunga dari komunitas ataupun perorangan yang ingin menyampaikan pesan dan kesannya ke Ahok dan Djarot selalam memimpin DKI Jakarta.  “Pemesannya tak hanya di Jakarta, dari Surabaya, Purwokerto, dan sekitar Jawa,” katanya.

Harga bervariasi, mulai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. Menyusul tingginya permintaan, omzet yang diperoleh berkisar Rp 10 juta sehari.

Menurut Maulana, ia kewalahan melayani pesanan papan bunga karena keterbatasan pegawai. Ke setiap pemesan, ia minta  agar tak diburu-buru karena banyaknya order. "Ini agar kalimat yang ditulis di papan bunga tak salah," jelas Maulana.

Pemilik Lucky Florist di Petojo Utara, Jakarta juga mendulang omzet dari pesanan bunga untuk Ahok-Djarot. Selama 25 tahun menjalani usaha, Feri mengaku baru kali ini mendapat pesanan dalam jumlah sangat banyak. "Itu terjadi dua hari ini. Itu berkahnya luar biasa besar bagi kami,” tutur Feri.

Selama dua hari omzet yang diperolehnya mengalami lonjakan 100% dibandingkan hari biasa. Jika hari biasa, ia hanya menerima pesanan 30 bunga papan, sejal dua hari lalu pesanan per hari mencapai 100 papan.

Animo masyarakat memesan bunga papan untuk Ahok-Djarot sangat tinggi. Kondisi ini masih berlangsung sampai sekarang.

Harga yang dibanderol berkisar Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. Sayang, Feri tidak mau menyebut omzet dari pesanan bunga Ahok ini. Yang jelas, pesanan bunga untuk Ahok masih banyak. Kendati menikmati tingginya pesanan, Feri tetap selektif menerima order. Ia tidak mau menerima pesanan dengan kalimat provokasi. “Selama ini kalimat bunga curahan hati, pesan, atau puisi untuk Ahok-Djarot. Tidak boleh provokasi,” tegasnya.  

Feri tidak mengalami hambatan dalam memenuhi pesanan bunga papan. Dengan dibantu 20 pegawai, Feri bisa menerima pesanan bunga papan untuk Ahok dari konsumen di berbagai daerah, mulai dari Jakarta hingga Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia