BENGKULU. Walhi Bengkulu bersama Transparansi Untuk Keadilan (TUK) Indonesia menyebutkan harta kekayaan 29 keluarga taipan perkebunan sawit yang menguasai Indonesia mencapai US$ 71,5 miliar atau setara dengan 41% APBN 2014. "Harta kekayaan 29 keluarga taipan itu mencapai US$ 71,5 miliar atau setara dengan 41% APBN tahun 2014 dengan total APBN Rp 1,726 triliun," kata Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Benny Ardiansyah, Kamis (21/5/2015). Para taipan tersebut menguasai 5,1 juta hektare perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi dan 2,1 juta hektare yang belum berproduksi pada tahun 2013. Kekayaan para taipan itu kata Benny, ternyata didapat pula dari pinjaman hutang dari perbankan swasta nasional dan internasional asal Singapura dan Malaysia dengan total hutang mencapai US$ 17,8 miliar. Namun versi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) US$ 15,6 miliar.
Kekayaan 29 taipan sawit setara 41% APBN 2014
BENGKULU. Walhi Bengkulu bersama Transparansi Untuk Keadilan (TUK) Indonesia menyebutkan harta kekayaan 29 keluarga taipan perkebunan sawit yang menguasai Indonesia mencapai US$ 71,5 miliar atau setara dengan 41% APBN 2014. "Harta kekayaan 29 keluarga taipan itu mencapai US$ 71,5 miliar atau setara dengan 41% APBN tahun 2014 dengan total APBN Rp 1,726 triliun," kata Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Benny Ardiansyah, Kamis (21/5/2015). Para taipan tersebut menguasai 5,1 juta hektare perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi dan 2,1 juta hektare yang belum berproduksi pada tahun 2013. Kekayaan para taipan itu kata Benny, ternyata didapat pula dari pinjaman hutang dari perbankan swasta nasional dan internasional asal Singapura dan Malaysia dengan total hutang mencapai US$ 17,8 miliar. Namun versi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) US$ 15,6 miliar.