Kekayaan Elon Musk Turun US$15 Miliar Setelah Peluncuran Robotaxi Tesla, Kenapa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tesla baru saja menggelar acara Robotaxi yang telah lama dinantikan, di mana perusahaan memperkenalkan prototipe Cybercab dan Robovan.

Namun, acara tersebut tampaknya gagal memenuhi harapan para investor dan analis Wall Street. Akibatnya, harga saham Tesla mengalami penurunan signifikan, yang berdampak langsung pada kekayaan bersih CEO Tesla, Elon Musk.

Penurunan Saham Tesla dan Kekayaan Bersih Elon Musk

Harga saham Tesla anjlok lebih dari 9%, dari US$238,77 menjadi US$217,80 per saham pada Jumat setelah acara tersebut. Hal ini menyebabkan kekayaan bersih Elon Musk, yang memiliki sekitar 13% saham Tesla, turun sekitar US$15 miliar dalam semalam, menurut Bloomberg Billionaires Index.


Meskipun mengalami penurunan, kekayaan bersih Musk tetap berada di kisaran US$240 miliar, menjadikannya orang terkaya di dunia.

Baca Juga: Deretan Miliarder Menjadi Backing Donald Trump dan Kamala Harris, Siapa Saja?

Penurunan harga saham Tesla kali ini bukan yang pertama. Pada bulan Juli, setelah penundaan acara "We, Robot", Tesla juga mengalami penurunan sekitar 7% dalam harga sahamnya. Pada saat itu, Musk menghadapi kerugian finansial yang serupa, meskipun harga saham Tesla kemudian sempat pulih pada bulan September.

Meskipun begitu, saham Tesla belum kembali ke titik tertinggi mereka sepanjang tahun 2024 yang tercatat pada bulan Juli sebelum penurunan terbaru ini.

Jika paket gaji besar Musk lolos dari tantangan hukum yang sedang berlangsung, ia akan mengendalikan lebih dari 20% saham Tesla, yang berpotensi meningkatkan kekayaan bersihnya di masa depan.

Ketidakpuasan Analis dan Investor

Menurut Business Insider, banyak analis Wall Street merasa kecewa dengan kurangnya detail yang disampaikan Tesla mengenai rencana jangka panjang robotaxi-nya. Salah satu kritik utama adalah minimnya informasi tentang kendaraan otonom Tesla serta ketidakpastian terkait waktu peluncuran skala besar.

Acara ini juga gagal memperkenalkan model Tesla yang lebih terjangkau, yang sudah lama dijanjikan kepada publik.

Baca Juga: Gugatan Antitrust X Terhadap Unilever Dicabut, Apa Isi Kesepakatannya?

Analis dari Morgan Stanley, Adam Jonas, menulis dalam catatannya kepada klien bahwa mereka kecewa dengan substansi dan detail presentasi tersebut.

"Menjelang acara yang mungkin bisa disebut sebagai peluncuran produk paling dinanti dalam sejarah Tesla, kami memiliki ekspektasi tinggi terhadap apa yang akan dipelajari pasar. Namun, kami kecewa secara keseluruhan dengan isi acara tersebut," tulis Jonas.

Kurangnya Kejelasan Tentang Cybercab dan Robovan

Elon Musk mengumumkan bahwa Tesla berencana meluncurkan Cybercab otonom sebelum tahun 2027, namun tidak memberikan batas waktu pasti untuk peluncuran Robovan—kendaraan yang akan memiliki kapasitas tempat duduk untuk 20 orang. Kurangnya rincian ini menjadi salah satu faktor yang dianggap berkontribusi terhadap penurunan harga saham Tesla.

Selain itu, Tesla juga memamerkan prototipe terbaru dari robot humanoid Optimus, yang diperlihatkan sedang menari, menuangkan minuman, dan berfoto selfie selama acara. Musk menyebut robot ini sebagai "produk terbesar yang pernah ada, dalam bentuk apapun," meskipun beberapa investor masih meragukan skala dan kecepatan komersialisasinya.

Reaksi Investor dan Analisis Pasar

Meskipun banyak kritik dari analis, beberapa investor Tesla tetap optimis terhadap visi masa depan perusahaan. Dan Ives, analis dari Wedbush, menggambarkan Tesla sebagai pusat dari Revolusi Industri Ke-4, mengacu pada transformasi teknologi global yang melibatkan kecerdasan buatan dan kendaraan otonom.

Baca Juga: Elon Musk Pamerkan Tesla Cybercab, Harga di Bawah US$30.000 dan Produksi Tahun 2026

Musk bahkan memposting ulang beberapa ulasan positif dari investor di platform X setelah acara tersebut.

Namun demikian, penurunan harga saham Tesla menggarisbawahi tantangan yang dihadapi perusahaan ini dalam meyakinkan investor bahwa mereka mampu menepati janjinya terkait kendaraan otonom, serta mengatasi kekhawatiran yang muncul tentang keberhasilan komersial teknologi tersebut dalam jangka pendek.

Selanjutnya: Bursa Saham Australia Sentuh Level Tertinggi 2 Minggu pada Senin (14/10)

Menarik Dibaca: Promo Alfamart s/d 15 Oktober 2024, Beli 1 Gratis 1 Stella Pengharum Ruangan

Editor: Handoyo .