Kekayaan masih terpusat di segelintir orang



RIO DE JANEIRO. Jumlah miliarder asal Brasil memang terus bertambah banyak. Namun, distribusi kekayaan di Negeri Samba itu terpusat pada segelintir keluarga saja. Ketika pertama kali daftar Forbes Billionaires dipublikasikan pada 1987, hanya ada tiga warga Brasil yang masuk daftar tersebut. Yakni, Sebastiao Camargo, pendiri konglomerasi industri Camargo Correa; Antonio Ermirio de Moraes, salah satu pemegang saham pengendali produsen bahan baku bubur kertas hingga semen Grupo Votorantim; dan Roberto Marinho, pemilik kerajaan media terbesar di Amerika Latin Globo Organizations.

Kini, dengan pengecualian Ermirio de Moraes, satu dari tiga sesepuh yang masih hidup, semua anak Camargo dan Marinho adalah orang kaya di Brasil. Ada juga beberapa anggota keluarga di luar tiga keturunan itu masuk daftar miliarder dunia versi Forbes.

Dilahirkan menjadi orang kaya merupakan cara terbaik dan paling mudah untuk mendapatkan status miliarder. Meski demikian, para pewaris kerajaan bisnis cenderung menyusut dalam daftar miliarder Forbes. Lihat saja, dua pertiga dari 1.645 miliarder pada tahun ini berhasil memupuk harta kekayaannya dengan jerih payah sendiri. Adapun 207 miliarder berasal dari warisan keluarga. Kemudian 352 miliarder meraih sebagian kekayaan dari warisan, namun mampu mengelolanya hingga berkembang. Miliarder jenis ketiga ini cukup dominan di Brasil. Dari 65 orang kaya, sebanyak 25 miliarder adalah saudara sedarah.


Sejatinya, jumlah miliarder Brasil lebih dari itu. Forbes mencoba sebisa mungkin menelisik kekayaan secara individual, tapi beberapa keluarga di Brasil memiliki kekayaan secara bersama-sama. Tak satu pun dari mereka menciptakan kekayaannya sendiri. Ini yang menyebabkan tidak semua miliarder masuk dalam daftar Forbes.

Sedikitnya, ada 15 keluarga pengusaha di Brasil yang masuk daftar miliarder dunia. Mengacu harga saham dan nilai tukar pada 9 Mei lalu, total kekayaan bersih 15 keluarga itu mencapai US$ 122 miliar atau senilai Rp 1.403 triliun (kurs 1 US$ = Rp 11.500). Jumlah tersebut setara dengan 5% produk domestik bruto Brasil.

Selama ini, 15 keluarga miliarder menguasai sektor bisnis strategis dan menguntungkan di negara ini. Dengan budaya bisnis tersebut, alhasil nilai kekayaan para miliarder akan terus meningkat.

Tidak mengherankan, menurut peringkat yang dipublikasikan majalah Exame, sebanyak 6 dari 10 konglomerat terbesar di Brasil dikendalikan keluarga. Beberapa dinasti ini telah mengembangkan dan menguasai industri, termasuk media, perbankan, serta jasa konstruksi.

Contohnya adalah anak-anak Roberto Marinho, yakni Roberto Irineu, Joao Roberto dan Jose Roberto, yang mencatatkan total kekayaan US$ 28,3 miliar atau keluarga paling kaya di Brasil. Maronho bersaudara memiliki 100% saham Globo Organzations, termasuk Rede Globo. Perusahaan ini menguasai bisnis televisi di Brasil dengan penjualan mencapai US$ 4,8 miliar dan laba bersih senilai US$ 1,1 miliar pada tahun lalu. Meski menjadi perusahaan media terbesar di Brasil, Globo enggan go public dan tetap menjadi bisnis keluarga.

Keluarga Villelas dan Setubals juga menguasai bisnis di Brasil. Mereka berbagi kendali di Itausa, perusahaan Itau Unibanco Holding, bank swasta terbesar di belahan bumi selatan.

Editor: Sandy Baskoro