Kekayaan Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Market Cap BREN dan TPIA Melesat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Nilai kekayaan konglomerat Indonesia, Prajogo Pangestu terus meningkat. Berdasarkan data Forbes, Rabu (15/5), nilai kekayaan pria berusia 80 tahun pada 2024 ini tembus US$ 66,8 miliar atau sekitar Rp 1.073 triliun (kurs Rp 16.070). 

Prajogo Pangestu pun berada diurutan ke-24 terkaya di dunia versi Forbes Real Time Billionaires pada Rabu (15/5) pukul 9.30 WIB. Melonjaknya kekayaan bos Barito Grup ini tak terlepas dari kenaikan saham-saham perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) misalnya menjadi emiten dengan pangsa pasar atau market cap terbesar di BEI saat ini. Pada Rabu pagi, nilai market cap BREN tembus Rp 1.307 triliun. Harga saham BREN pun menguat 5,39% ke Rp 9.775 per saham. 


Baca Juga: Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Kucurkan Capex Rp 2,57 Triliun, Ini Rencana Bisnisnya

BREN telah berhasil menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) milik konglomerat Hartono Bersaudara. Kini nilai market cap BBCA sebesar Rp 1.174 triliun.

Demikian juga perusahaan lainnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) market capnya tembus Rp 776,44 triliun. Harga saham TPIA juga naik 6,53% ke Rp 8.975 per saham. 

TPIA berhasil menggeser posisi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di urutan ketiga market cap terbesar di BEI yang punya kapitalisasi pasar saat ini Rp 727,48 triliun. Dengan demikian BBRI saat ini berada di urutan ke empat market cap terbesar di BEI.

Kemudian PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berada di urutan ke lima dengan market cap Rp 719,74 triliun.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Tebar Dividen Rp 5,57 Per Saham, Simak Jadwal Pembayarannya

Sementara itu, nilai kekayaan konglomerat Indonesia lainnya berada jauh di bawah. Misalnya, orang terkaya kedua Low Tuck Kwong, bos emiten batubara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar US$ 26 miliar atau sekitar Rp 417 triliun.

Kemudian disusul bos Djarum pemilik BBCA berada di urutan ketiga dan keempat. R. Budi Hartono memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 24 miliar atau sekitar Rp 385 triliun dan suadaranya Michael Hartono dengan nilai kekayaan US$ 23,1 miliar atau sekitar Rp 371 triliun.

 
BREN Chart by TradingView

Profil Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu merupakan putra seorang pedagang karet yang memulai bisnis perkayuan pada akhir tahun 1970-an. Bahkan ia juga pernah menjadi supir angkot di masa mudanya sebelum terjun ke bisnis sendiri.

Perusahaannya, Barito Pacific Timber, go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007.

Baca Juga: Petrosea (PTRO) Tetapkan Kurs Tengah Pembagian Dividen, Simak Besarannya

Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri.

Pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negara ini. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Setelah perusahaan pertambangan batubaranya Petrindo Jaya Kreasi go public pada Maret 2023,  Prajogo Pangestu mencatatkan saham perusahaan energi terbarukan, Barito Renewables Energy, enam bulan kemudian pada Oktober 2023 di BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli