Kekayaan Roman Abramovich Merosot Rp 17,34 triliun Pasca Perang dan Melego Chelsea



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekayaan Roman Abramovich terus menyusut pasca meletusnya perang Rusia - Ukraina dan pengumuman rencana penjualan klub raksasa Liga Primer Inggris asal London Utara Chelsea FC.

Forbes mencatat kekayaan taipan asal Rusia ini pada Kamis (3/3) tergerus sebesar US$ 242 juta atau setara Rp 3,48 triliun sehari terakhir.

Dengan berkurangnya kekayaan Roman Abramovich, maka total kekayaan diprediksi menjadi sebesar US$ 12,4 miliar atau setara Rp 178,5 triliun pada Kamis (3/3).


Sebelumnya buntut perang invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/2) pekan lalu, kekayaan taipan asal Rusia pemilik klub sepakbola Inggris Chelsea, Roman Abramovich terlihat ikut menyusut.

Menurut catatan Forbes dalam Forbes The World Billionaries, pada akhir 2021 lalu kekayaan Roman Abramovich mencapai US$ 14,5 miliar atau peringkat 142 orang kaya sedunia.

Sementara dalam hitungan The Sunday Times Rich List, kekayaan taipan asal Moskow Rusia ini pada periode yang sama mencapai US$ 12,101 miliar atau menduduki peringkat ke delapan orang paling tajir di dunia.

Menurut catatan Forbes (27/2), Roman Abramovich saat itu memiliki kekayaan sekitar US$ 13,6 miliar atau setara Rp 195,84 triliun. 

Artinya kurang dari sepekan terakhir kekayaan Roman Abramvich sudah menyusut Rp 17,34 triliun.

Sebelumnya Roman Abramovich pada Minggu (27/2) juga telah menyatakan mengundurkan diri dari pengurusan Chelsea FC.

Taipan asal Rusia ini memiliki kekayaan dari saham di beberapa perusahaan raksasa seperti produsen baja Evraz, Norilsk Nickel. Selain itu ia juga memegang sebagian besar tim sepak bola Inggris Chelsea FC.

Forbes juga menyebut Roman Abramovich yang saat ini tercatat sebagai orang terkaya di dunia peringkat 142 ini memiliki kapal pesiar terbesar kedua di dunia, Eclipse setinggi 533 kaki. Taipan ini membelinya dengan harga hampir US$ 400 juta pada tahun 2010 silam.

Pada perjalanan bisnisnya Roman Abramovich juga sempat melego 73% saham miliknya di perusahaan minyak Rusia Sibneft kepada raksasa gas milik negara Gazprom. Nilai transaksi saham ini seharga US$ 13 miliar pada tahun 2005.

Roman Abramovich bahkan pernah menghabiskan US$ 2,5 miliar di wilayah Chukotka di mana dia bekerja sebagai gubernur dan menjadi ketua Duma lokal dari 2001 hingga 2013.

Selain itu jejak kekayaan Roman Abramovich diantaranya adalah menghibahkan properti di New York senilai lebih dari US$ 90 juta kepada mantan istrinya Dasha Zhukova.

Mundur dari Chelsea

Taipan asal Rusia, Roman Abramovich akhirnya mundur dari kepengurusan klub terbesar asal London Utara, Chelsea, menjelang pertandingan big match antara Chelsea melawan Liverpool di Carabao Cup atau yang dulu dikenal dengan Piala Liga Inggris alias EFL Cup. Akhirnya Chelsea pun harus merelakan piala Carabao Cup tahun ini di boyong ke Anfield.

Keputusan Roman Abramovich untuk melepaskan diri dari pengurusan Chelsea yang juga juara liga Champions 2021 ini lantaran memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina yang bisa berdampak negatif kepada klub.

Apalagi Uni Eropa dan juga Inggris telah memberikan sanksi kepada Rusia dengan mencoret transaksi perbankan dengan beberapa bank asal Rusia, maupun membekukan aset yang berbau Rusia sebagai sanksi atas tindakan agresi militer Rusia kepada Ukraina.

Keputusan politik luar negeri tersebut dikhawatirkan bisa berdampak negatif terhadap klub sepakbola Chelsea yang telah menjuarai liga Champions Eropa sebanyak dua kali ini.

Bahkan pelatih Chelsea Thomas Tuchel secara terbuka khawatir akan ada sentimen anti-Chelsea sebagai rembetan sentimen anti-Rusia kepada klub yang dimiliki oleh taipan asal Rusia ini.

Tak hanya itu yang lebih mengkhawatirkan adalah seruan untuk membekukan aset-aset milik warga negara Rusia di luar negeri termasuk aset Roman Abramovich, bisa mengganggu keberlangsungan klub Chelsea. 

Karena itulah Roman Abramovich dikutip dari laman resmi Instagram Chelsea, pada Minggu (27/2) menegaskan, sejak dirinya miliki saham klub Chelsea hampir 20 tahun terakhir Roman Abramovich menegaskan dirinya selalu memandang sebagai penjaga klub. Ia bertugas memastikan bahwa Chelsea bisa sukses. "Seperti yang bisa kita alami hari ini," katanya.

Roman Abramovich menyatakan dirinya membangun masa depan klub ini  dan selalu  berupaya selalu memainkan peran positif dalam komunitas Chelsea. "Saya selalu membuat keputusan terbaik demi kepentingan klub," katanya.

Ia juga menekankan dirinya selalu berkomitmen dalam memegang nilai-nilai. Karena itulah dirinya memutuskan untuk melepaskan diri dari kepengurusan di Chelsea. "Hari ini saya memberikan pengurusan dan pengelolaan Chelsea FC ke yayasan wali amanat Chelsea," katanya

Roman Abramovich percaya bahwa saat ini Chelsea berada dalam posisi terbaik. Putusan ini ia ambil untuk menjaga kepentingan klub,pemain, staf dan semua pendukung Chelsea.

Tawarkan kepada Taipan Swiss

Kabar terakhir Roman Abramovich, miliarder Rusia yang tengah menjual pemilikan saham di Chelsea FC kabarnya tengah melakukan pendekatan kepada beberapa konglomerat global.

Abramovich tengah menawarkan saham Chelsea FC kepada mereka lantaran panik menghadapi konflik Rusia Ukraina yang tak kunjung berakhir.

Salah satu miliarder yang mengaku di tawari oleh Roman Abramovich adalah miliarder asal Swiss, Hansjorg Wyss.

Hansjorg Wyss mengklaim telah didekati dan ditawari Roman Abramovich untuk membeli Chelsea Football Club.

Pria berusia 86 tahun itu mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Blick, yang dikutip Sport Ilustrated  di laman www.si.com Kamis (3/3). 

Hansjorg Wyss menyatakan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan proposal Roman Abramovich tetapi ia menilai harga yang diminta Rusia saat ini terlalu tinggi.

Sebagai gambaran Hansjorg Wyss menurut Forbes saat ini memiliki kekayaan dengan total US$ 5,1 miliar.  

Hansjorg Wyss merupakan taipan yang mendirikan produsen perangkat medis Synthes, sebelum menjualnya ke Johnson & Johnson seharga US$ 20,2 miliar pada tahun 2012 silam. 

Sekarang ini Hansjorg Wyss memegang saham di perusahaan biotek NovoCure dan Molecular Partners.

Wyss juga mengatakan kepada Blick bahwa "Abramovich adalah salah satu penasihat dan teman terdekat Putin. Seperti semua oligarki lainnya, dia juga panik," katanya.

Selain menjual Chelsea FC ia menyebut Abramovich sedang mencoba untuk menjual semua vilanya di Inggris. 

Dia juga ingin segera melego Chelsea. "Saya dan tiga orang lainnya menerima tawaran pada hari Selasa untuk membeli Chelsea dari Abramovich," katanya

Namun Hansjorg Wyss belum bisa memastikan apakah dia bisa membeli Chelsea.

"Saya harus menunggu empat hingga lima hari sekarang. Abramovich saat ini meminta terlalu banyak," katanya.

Ia menilai saat ini Chelsea berutang sebesar GBP £ 2 miliar. Tapi Chelsea tidak punya uang. "Artinya: Mereka yang membeli Chelsea harus memberi kompensasi kepada Abramovich," katanya."

Ada beberapa ketidakpastian tentang angka pasti yang harus dibayar kepada Abramovich oleh Chelsea FC sebagai akibat dari pinjaman yang dia berikan kepada klub. 

Sebelumnya Telegraph mengklaim dia berutang £ 1,51 miliar, jauh lebih sedikit dari angka yang disebutkan oleh Hansjorg Wyss.

Hansjorg Wyss menambahkan bahwa dia tidak tahu harga jual yang tepat bagi Chelsea, tetapi ia percaya dirinya mampu membeli Chelsea meskipun bukan sebagai proyek solo atau akan bekerjasama dengan pihak lain.

"Saya bisa membayangkan memulai di Chelsea dengan mitra. Tapi saya harus memeriksa kondisi umum terlebih dahulu," terangnya.

Hansjorg Wyss juga memastikan tidak melakukan pembelian saham Chelsea FC sendirian. "Jika saya membeli Chelsea, maka dengan konsorsium yang terdiri dari enam hingga tujuh investor," tandasnya.

Editor: Syamsul Azhar