KONTAN.CO.ID - Musim kemarau yang berkelanjutan membuat 45 desa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur terancam kekeringan. Debit hujan yang minim membuat penduduk desa kesulitan mengakses sumber air bersih, baik untuk minum maupun untuk keperluan sehari-hari. Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan merilis, sebanyak 13 Desa berpotensi kritis pasokan air. Desa itu adalah; Desa Jlubang, Pelem, Ngadirejan, Sugih waras, Pucangsewu, Sambong, Ponggok, Tambakrejo, Borang, Pager Kidul, Sudimoro, Sembowo dan Desa Karang Mulyo. Lima Desa berpotensi kering langka terbatas, antara lain; Desa Punung, Mendolo Lor, Ploso Kecamatan Punung, Gembong, dan Desa Temon. “Lima Desa lagi berpotensi kering langka air, antara lain Desa Mantren, Jatimalang, Ploso Kecamatan Tegalombo, Ngreco, dan Gemaharjo,” ,” kata Rita Rosita, Kepala Bidang Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (9/7).
Kekeringan melanda puluhan desa di wilayah Pacitan
KONTAN.CO.ID - Musim kemarau yang berkelanjutan membuat 45 desa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur terancam kekeringan. Debit hujan yang minim membuat penduduk desa kesulitan mengakses sumber air bersih, baik untuk minum maupun untuk keperluan sehari-hari. Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan merilis, sebanyak 13 Desa berpotensi kritis pasokan air. Desa itu adalah; Desa Jlubang, Pelem, Ngadirejan, Sugih waras, Pucangsewu, Sambong, Ponggok, Tambakrejo, Borang, Pager Kidul, Sudimoro, Sembowo dan Desa Karang Mulyo. Lima Desa berpotensi kering langka terbatas, antara lain; Desa Punung, Mendolo Lor, Ploso Kecamatan Punung, Gembong, dan Desa Temon. “Lima Desa lagi berpotensi kering langka air, antara lain Desa Mantren, Jatimalang, Ploso Kecamatan Tegalombo, Ngreco, dan Gemaharjo,” ,” kata Rita Rosita, Kepala Bidang Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (9/7).