Kekhawatiran arus kas masih menekan saham konstruksi BUMN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham di sektor konstruksi khususnya konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mencatatkan penurunan yang signifikan.

Harga saham WIKA masih turun 5,48% sejak awal tahun ke Rp 1.465. Harga saham PTPP merosot 20,45% pada periode yang sama ke Rp 2.100 per saham.

Harga saham WSKT turun 8,14% secara year to date ke Rp 2.030 per saham hingga hari ini. Sedangkan harga saham ADHI turun 11,94% ke Rp 1.660 per saham.


Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan bahwa saat ini memang keadaan pasar global yang tengah dipenuhi ketidakpastian membuat kebanyakan saham mencatatkan koreksi yang cukup dalam. "Kedua kekhawatiran soal cashflow emiten konstruksi dengan gejolak pasar dan rupiah yang terus melemah," kata Hans kepada Kontan.co.id, Selasa (17/7).

Hal ini menyebabkan belanja pemerintah menjadi membengkak sehingga pembayaran proyek-proyek konstruksi BUMN bisa saja tertunda. Namun sentimen positif datang dengan selesainya beberapa proyek konstruksi di akhir tahun.

Hans melihat bahwa harga saham sektor konstruksi BUMN sudah turun dalam. Alhasil, saham-saham sektor konstruksi BUMN murah dan layak dikoleksi secara jangka panjang. "Kalau investor percaya dengan valuasinya, investor bisa melakukan akumulasi beli," kata Hans.

Hans merekomendasikan untuk beli saham WIKA, WSKT, dan PTPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati