Kekhawatiran banjir barang Tiongkok belum berdampak besar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok secara tidak langsung akan berdampak ke dalam negeri. Pasalnya timbul kekhawatiran akan banjirnya barang dari Tiongkok ke Indonesia yang terkena tarif dagang oleh AS.

Kekhawatiran ditambah dengan kemungkinan kalah bersaing produk dalam negeri karena dari sisi harga, barang Tiongkok cenderung lebih rendah.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, dampak negatif dari perang dagang tentu ada. Walaupun kualitas produk Tiongkok tidak begitu baik, dari sisi harga produk ini cenderung ekonomis sehingga tingkat persaingan dengan produk Indonesia akan tinggi.


“Kelemahan negara kita adalah daya beli yang rendah, sehingga produk yang ekonomis tersebut akan lebih diminati, terutama oleh kalangan yang lebih mementingkan harga,” ujar William kepada Kontan.co.id, Minggu (22/7).

Tapi kondisi ini dirasa belum akan berdampak serius jika keran impor bisa ditekan. Ini hanya berdampak sementara. Sektor yang akan terpengaruh hanya industri dasar karena akan timbul persaingan produk. “Di kondisi ini, investor bisa fokus kepada saham-saham properti dan telko,” ujar William.

Karena sektor properti masih terdapat sentimen dari aturan LTV yang akan berjalan pada 1 Agustus nanti. Menurutnya, jika perhatikan beberapa saham properti mulai mengalami akumulasi. Sedangkan untuk telekomunikasi, potensi kenaikan terlihat dari sisi teknikal.

Berikut saham rekomendasi William, yakni PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan target harga Rp 136, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) target Rp 450, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) target Rp 1.570, PT XL Axiata Tbk (EXCL) target Rp 3.000, PT Indosat Tbk (ISAT) target Rp 4.500 dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) target Rp 4.250. Pun untuk perdagangan besok pihaknya memproyeksikan IHSG akan menguat dengan level support 5.800 dan resistance 5.903.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati