Kekhawatiran gelombang kedua virus Corona AS bikin harga minyak WTI turun lebih 2%



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Harga minyak mentah turun pada perdagangan Senin (15/6). Minyak West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 2% akibat lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat yang meningkatkan kekhawatiran akan gelombang kedua pandemi, membebani laju pemulihan permintaan bahan bakar.

Mengutip Reuters, pukul 7.39 WIB, harga minyak mentah jenis WTI kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex turun 81 sen atau hampir 2,2% menjadi US$ 35,45 per barel.

Serupa, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 turun 66 sen atau 1,7%, ke US$ 38,07 per barel, setelah turun 7,6% pada sesi sebelumnya.


Kedua tolok ukur berakhir turun sekitar 8% pekan lalu, penurunan mingguan pertama sejak April, terkena kekhawatiran virus corona AS.

Baca Juga: Harga minyak kompak dibuka melemah hari ini, gelombang kedua Covid-19 jadi fokus

Asal tahu, lebih dari 25.000 kasus baru dilaporkan pada hari Sabtu saja karena lebih banyak negara bagian, termasuk Florida dan Texas, melaporkan rekor tertinggi infeksi baru.

"Kekhawatiran tentang kenaikan infeksi Covid-19 baru-baru ini di AS dan 'gelombang kedua' potensial membebani minyak saat ini," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxiCorp dilansir Reuters.

Sementara itu, sebuah panel pemantauan yang dipimpin OPEC akan bertemu pada hari Kamis untuk membahas pemangkasan rekor produksi yang sedang berlangsung untuk melihat apakah negara-negara telah memberikan bagian mereka dari pengurangan, tetapi tidak akan membuat keputusan, menurut lima sumber OPEC +.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC +, telah mengurangi pasokan sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), sekitar 10% dari permintaan pra-pandemi, dan sepakat pada awal Juni untuk memperpanjang pemotongan selama sebulan hingga akhir Juli.

Irak, salah satu penghambat kepatuhan terhadap pembatasan, setuju dengan perusahaan minyak utama untuk memangkas produksi minyak lebih lanjut pada Juni, kata pejabat Irak yang bekerja di ladang itu kepada Reuters, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto