Kekhawatiran Pemilik Modal Bikin Wall Street Terjungkal



NEW YORK. Dow Jones industrial average terjungkal di perdagangan sesi keempat pada hari Senin (12/1) seiring dengan tumbangnya harga minyak dan kekhawatiran tentang pertumbuhan di sektor finansial. Hingga hari ini, Dow Jones terpeleset 3,5%.

Turunnya harga minyak dunia memang mengimbuhkan rasa pesimisme pada perdagangan Senin kemarin. Harga minyak mentah anjlok 8% dan membukukan rekor keterpurukan yang anyar. Penyebabnya, pertaruhan para pemilik modal akan perekonomian global bisa mengikis permintaan.

Biasanya Wall Street menyambut turunnya harga minyak dunia dengan adem. Namun, penurunan yang begitu tajam bisa menyentuh rasa ketakutan psikologis pasar yang amat sangat: jika harga minyak terus terperosok, itu merupakan pertanda perekonomian tidak menunjukkan peningkatan.


Asal tahu saja, saham-saham telah meninggalkan pijakannya di dasar sejak Dow Jones menanjak 19,6% dari akhir November hingga awal 2009 ini. Dengan ketidaktahuan kapan perekonomian akan kembali pulih, para analis mengatakan bahwa hampir semua pemilik modal memilih untuk menunggu hingga mereka mendapatkan laporan membaiknya perusahaan-perusahaan. Yang tak kalah penting, mereka juga menunggu prediksi perusahaan tersebut.

"Saya pikir perhatian yang paling besar saat ini tertuju pada perekonomian akan menggelinding membaik, atau memburuk," kata Bernie McGinn, Chief Executive McGinn Investment Management.

Dow Jones industrial average terpeleset 125,21, atau 1,46% menjadi 8,473.97 setelah sempat terjungkal sebanyak 178 poin. Inilah penutupan Dow Jones yang paling mini sejak 24 Desember 2008.

Indeks acuan lain juga tergelincir. Standard & Poors 500 index jatuh 20,09, atau 2,26% menjadi 870,26, dan Nasdaq composite terkuras 32,80, atau 2,09% menjadi 1.538.79. Sementara itu Russell 2000 index juga menciut 12,50 atau 2,60% menjadi 468,80.

Editor: