KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global turut menekan nilai tukar rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg di pasar spot, Kamis (15/8) rupiah tercatat melemah 0,20% ke Rp 14.274 per dolar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 0,44% ke Rp 14.296 per dolar AS. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh ketakutan pelaku pasar pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global, terutama di kawasan Eropa. "Lima negara yang diproyeksikan resesi akibat perang dagang yang berujung ke perang mata uang adalah Inggris, Jerman, Italia, Meksiko, dan Brasil," kata Ibrahim, Kamis (15/8).
Baca Juga: Neraca dagang Juli di luar ekspektasi, begini respons ekonom Selain itu rupiah bergerak melemah karena posisi yield obligasi AS terus menurun. Namun, di satu sisi Ibrahim menilai pelemahan rupiah hari ini termasuk tipis atau rupiah bergerak terbatas. Pelemahan rupiah bisa tertahan karena Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi di pasar domestic non delivery forward (DNDF). Ibrahim mengatakan neraca perdagangan bulan Juli yang defisit US$ 63,5 juta lebih baik dari proyeksi para analis. Alhasil, ini menjadi penahan rupiah lebih jatuh.