KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) masih betah parkir di zona hijau dalam tiga hari beruntun. Rabu (20/7) ini, IHSG semakin bertenaga setelah ditutup menguat 138,65 poin atau 2,06% ke level 6.874,74.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat kenaikan IHSG yang cukup signifikan ini seiring dengan penguatan bursa saham secara global, serta kenaikan harga komoditas. Di sisi lain, kekhawatiran akan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 100 basis poin mulai mereda. Senada,
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menganalisa bahwa penguatan IHSG hari ini seirama dengan kenaikan bursa global. Rilis
earning perusahaan
bluechip di Amerika Serikat masih berlangsung, yang mayoritas hasilnya lebih baik dari perkiraan pasar.
Selain itu, ada kabar bahwa Rusia akan melanjutkan pasokan gas ke Uni Eropa meskipun belum 100% normal. Hal ini menandakan kondisi yang lebih baik dibanding spekulasi yang beredar di pasar bahwa Rusia akan membalas sanksi yang diberikan Eropa.
Baca Juga: IHSG Ditutup Melonjak 2,06% ke Level 6.874 pada Perdagangan Rabu (20/7) "Sehingga berita positif ini mengurangi kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi global dan lonjakan inflasi tinggi," kata Cheryl saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (20/7). Di dalam negeri, pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) akan mewarnai IHSG pada Kamis (21/7). Meski, BI diperkirakan masih akan menahan suku bunga di level 3,5%. Prediksi Cheryl, IHSG besok berpotensi melanjutkan penguatan dengan rentang 6.800 - 6.930. "Mayoritas memperkirakan BI masih menahan suku bunga dan sudah terefleksikan di pasar sehingga saat diumumkan pasar akan melanjutkan sentimen penguatannya," imbuh Cheryl.
Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga memprediksi BI masih mempertahankan tingkat suku bunga di angka 3,5%. Adapun penguatan IHSG hari ini ditopang oleh menguatnya saham-saham bank
big caps. "Diperkirakan pelaku pasar memang telah mengambil posisi untuk menanti keputusan suku bunga besok," kata Ivan.
Baca Juga: IHSG Melonjak 2,06% pada Rabu (20/7), Saham Perbankan Ini Jadi Top Gainers di LQ45 Catatan Ivan, dengan kenaikan yang agresif pada hari ini, maka ada potensi terjadi aksi
profit taking setelah BI mengumumkan kebijakan suku bunga. Prediksi Ivan,
support terdekat IHSG ada di posisi 6.820, sedangkan
resistance ada di 6.959.
Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti melihat penguatan IHSG juga didorong oleh aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar saham Indonesia, meski masih terbatas. IHSG besok ditaksir berada pada rentang 6.691 - 6.904. "Pasar akan mencermati keputusan suku bunga acuan BI yang diproyeksikan akan dipertahankan di level saat ini, untuk tetap menjaga stabilitas pemulihan ekonomi nasional," kata Desy. Rekomendasi Desy, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI) menarik dikoleksi dengan target harga (TP) Rp 10.000 pada tahun ini. Kemudian, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (
SIDO) dengan TP Rp 1.150 dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) dengan TP di Rp 37.000. Sedangkan menurut Ivan, pelaku pasar bisa melirik saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR), dan PT Vale Indonesia Tbk (
INCO).
Baca Juga: IHSG Ditutup Melonjak 2,06% pada Rabu (20/7), Besok Bisa Lanjut Naik? Sementara itu, Cheryl menyarankan investor mencermati saham PT Samudera Indonesia Tbk (
SMDR), PT Adi Sarana Armada Tbk (
ASSA), PT BFI Finance Indonesia Tbk (
BFIN), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (
LSIP).