KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren investor asing melakukan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) belum berakhir. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pada periode 1 - 15 November 2021, tercatat investor asing yang menarik dananya keluar dari SBN capai Rp 23,35 triliun. Alhasil, per 15 November, jumlah kepemilikan asing di SBN hanya Rp 925,92 triliun. Secara persentase, porsi asing di SBN kini susut menjadi 20,71%. Padahal di awal tahun ini, porsi asing masing mencapai 25,23%. Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan, aksi jual ini memang tidak bisa dihindari seiring adanya tapering dan ekspektasi akan terjadinya stagflasi. Alhasil, investor asing keluar dari emerging market untuk kembali masuk ke pasar obligasi Amerika Serikat (AS) ataupun memegang cash.
Kekhawatiran stagflasi picu investor asing lakukan aksi jual di pasar SBN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren investor asing melakukan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) belum berakhir. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pada periode 1 - 15 November 2021, tercatat investor asing yang menarik dananya keluar dari SBN capai Rp 23,35 triliun. Alhasil, per 15 November, jumlah kepemilikan asing di SBN hanya Rp 925,92 triliun. Secara persentase, porsi asing di SBN kini susut menjadi 20,71%. Padahal di awal tahun ini, porsi asing masing mencapai 25,23%. Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan, aksi jual ini memang tidak bisa dihindari seiring adanya tapering dan ekspektasi akan terjadinya stagflasi. Alhasil, investor asing keluar dari emerging market untuk kembali masuk ke pasar obligasi Amerika Serikat (AS) ataupun memegang cash.