Kekhawatiran tapering mereda, simak proyeksi IHSG untuk Selasa (9/11)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 50,51 poin ke 6.632,29 pada perdagangan Senin (8/11). Kenaikan terjadi setelah 283 saham menguat, 224 saham turun dan 167 saham jalan di tempat.

Penguatan IHSG ditopang oleh delapan indeks sektoral. Sedangkan dua indeks sektoral lainnya masuk zona merah.

Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah IDX Sektor Keuangan yang naik 1,61%. Disusul, IDX Sektor Barang Konsumen Non Primer yang naik 1,30% dan IDX Sektor Perindustrian yang naik 1,28%.


Sedangkan indeks sektoral yang melemah adalah IDX Sektor Teknologi yang turun 1,06% dan IDX Sektor Kesehatan yang turun 0,15%.

Baca Juga: IHSG naik 0,77% ke 6,632 pada perdagangan Senin (8/11), asing beli BBCA, KLBF, TLKM

Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 19,30 miliar saham dengan total nilai Rp 11,70 triliun.

Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 463,43 miliar di seluruh pasar. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) paling banyak diborong asing dengan nilai pembelian Rp 330,8 miliar.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, penguatan IHSG didukung oleh hasil kinerja emiten pada kuartal III-2021. Di sisi lain, investor juga telah mengabaikan dampak tapering dari Federal Reserve (The Fed).

Walau begitu, sentimen itu masih akan menjadi pendorong utama IHSG besok. Terlebih, secara teknikal, indikator candlestick membentuk higher high dan higher low dengan indikator stochastic yang melebar setelah membentuk pola goldencross. "Ini mengindikasikan penguatan," jelas Dennies, Senin (8/11).

Dia memperkirakan, indeks akan bergerak dengan rentang suport 6.575-6.603. Sedang resisten IHSG ada di kisaran 6.648-6.665. Sejumlah saham seperti WIKA, LSIP, dan BSDE bisa dilirik pada perdagangan besok (9/11).

 

WIKA Chart by TradingView

Sementara itu, Ivan Rosanova, analis Binaartha Sekuritas bilang, IHSG masih akan menguat dan berpeluang menuju target all time high 6.743.

Namun, target tersebut bisa tercapai jika indeks lebih dulu mampu menembus resisten terdekat di 6.657. Jika tembus, target resisten berikutnya ada di level 6.687.

"Ini merupakan level penentu indeks menuju all time high," pungkas Ivan.

Selanjutnya: Analis: Harga batubara acuan (HBA) masih berpotensi menguat sampai akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari