Kekhawatiran terhadap Covid-19 meningkat, optimisme konsumen makin menurun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah turun tajam pada April 2020, optimisme konsumen rupanya masih tetap dalam tren penurunan pada Mei 2020.

Berdasarkan survei Danareksa Research Institute (DRI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan lalu sebesar 75,3 alias turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 80,2.

"Ini berada di level terendah sejak Juli 2008 dan sebagai bukti imbas Covid-19 cukup besar bagi konsumen. Apalagi dilihat dari penurunan IKK yang tajam selama dua bulan terakhir," tulis DRI dalam hasil laporan Keyakinan Konsumen yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/6).


Baca Juga: Survei Danareksa Research Institute: Keyakinan konsumen kembali turun pada Mei 2020

Penurunan optimisme konsumen dipengaruhi oleh penurunan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat  ini yang semakin tajam, 24,4% mom menjadi 41,2. Konsumen nampak memberikan pandangan negatif terhadap kondisi perekonomian terkini, terutama kondisi lapangan pekerjaan.

Lembaga tersebut menemukan, pada bulan Mei 2020 konsumen menunjukkan kekhawatiran yang semakin besar terhadap wabah tersebut. Sebanyak 33,47% konsumen mengaku takut akan ancaman Covid-19 dan sebanyak 43,09% konsumen khawatir akan kelangkaan pekerjaan akibat ini.

Di waktu yang sama, sebanyak 17,40% konsumen juga khawatir akan merosotnya industri pengolahan seiring dengan adanya 18,01% konsumen yang khawatir akan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah.

Meski begitu, kekhawatiran masyarakat akan peningkatan harga (inflasi) terlihat cukup melandai. Tercatat sebanyak 40,84% konsumen khawatir akan peningkatan harga pangan. Jumlah ini lebih kecil daripada jumlah di bulan sebelumny ayang sebesar 49,28%.

Berkurangnya kekhawatiran konsumen terhadap tingkat inflasi pangan seiring dengan rendahnya tekanan inflasi pada April 2020 yang sebesar 0,08% mom.

Baca Juga: Bank Dunia prediksi tingkat kemiskinan di Indonesia bertambah 9,6 juta jiwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat