JAKARTA. Berbulan-bulan tak diangkut, tumpukan sampah di sekitar Bidara Cina, Jakarta Timur menumpuk mencapai lima meteran. Oleh karena itu pelaksana tugas (PLT) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji segera membersihkannya. "Tumpukan sampah sangat cepat menggunung," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin (30/6). Ahok mengaku truk pengangkut sampah yang dimiliki DKI sebanyak 281 truk tidak cukup. Apalagi sampah yang dulunya sebanyak 6.000 ton per hari menjadi 8.000 ton per hari. Selama ini yang menangani sampah adalah swasta. Kini menurut Ahok, DKI akan menambah truk sampah dengan membeli atau menyewa dari pihak swasta hingga mencapai 700-800 truk. Wakil Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, penumpukan sampah biasanya disebabkan oleh persepsi yang salah dari masyarakat. "Asal taruh di pinggir jalan, nanti diambil petugas, begitu pikirnya," katanya, Senin (30/6).
Kekurangan armada truk, sampah Jakarta menumpuk
JAKARTA. Berbulan-bulan tak diangkut, tumpukan sampah di sekitar Bidara Cina, Jakarta Timur menumpuk mencapai lima meteran. Oleh karena itu pelaksana tugas (PLT) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji segera membersihkannya. "Tumpukan sampah sangat cepat menggunung," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin (30/6). Ahok mengaku truk pengangkut sampah yang dimiliki DKI sebanyak 281 truk tidak cukup. Apalagi sampah yang dulunya sebanyak 6.000 ton per hari menjadi 8.000 ton per hari. Selama ini yang menangani sampah adalah swasta. Kini menurut Ahok, DKI akan menambah truk sampah dengan membeli atau menyewa dari pihak swasta hingga mencapai 700-800 truk. Wakil Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, penumpukan sampah biasanya disebabkan oleh persepsi yang salah dari masyarakat. "Asal taruh di pinggir jalan, nanti diambil petugas, begitu pikirnya," katanya, Senin (30/6).