KONTAn.CO.ID - JAKARTA. Menjelang bulan Ramadan 2025, harga produk turunan kakao diperkirakan akan mengalami kenaikan akibat kesulitan pasokan bahan baku lokal. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S. Lukman, menjelaskan bahwa produksi kakao dalam negeri terus menurun, sementara permintaan global semakin meningkat. Namun sayang, Adhi masih belum bisa memprediksi persentase kenaikan harga berapa persen. “Produksi kakao di Indonesia memang mengalami penurunan. Tahun ini, kami mencatat adanya kegagalan panen yang menyebabkan pasokan kakao lokal terbatas. Dengan situasi seperti ini, harga kakao di pasar internasional ikut melonjak, yang akhirnya berimbas pada harga produk turunannya, seperti cokelat, biskuit, dan lainnya,” ungkap Adhi kepada KONTAN, Selasa (20/1).
Kekurangan Bahan Baku, Harga Produk Turunan Kakao Bakal Naik
KONTAn.CO.ID - JAKARTA. Menjelang bulan Ramadan 2025, harga produk turunan kakao diperkirakan akan mengalami kenaikan akibat kesulitan pasokan bahan baku lokal. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S. Lukman, menjelaskan bahwa produksi kakao dalam negeri terus menurun, sementara permintaan global semakin meningkat. Namun sayang, Adhi masih belum bisa memprediksi persentase kenaikan harga berapa persen. “Produksi kakao di Indonesia memang mengalami penurunan. Tahun ini, kami mencatat adanya kegagalan panen yang menyebabkan pasokan kakao lokal terbatas. Dengan situasi seperti ini, harga kakao di pasar internasional ikut melonjak, yang akhirnya berimbas pada harga produk turunannya, seperti cokelat, biskuit, dan lainnya,” ungkap Adhi kepada KONTAN, Selasa (20/1).