Kekurangan pasokan chip, output pabrik Korea Selatan turun 1,8% yoy di September



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Output pabrik Korea Selatan menghentikan pertumbuhan yang sudah dicetak selama 10 bulan berturut-turut pada September. Hasil ini mematahkan ekspektasi untuk ekspansi lanjutan, karena kekurangan chip global memukul produksi di Korea Selatan.

Jumat (29/10), Statistik Korea melaporkan, produksi industri di bulan September turun 1,8% year on year (yoy). Realisasi ini meleset dari perkiraan untuk pertumbuhan 1,4% dan turun dari ekspansi 9,7% pada bulan Agustus.

Pada basis bulanan yang disesuaikan secara musiman, output produksi di bulan September turun 0,8%, meleset dari perkiraan penurunan rata-rata 0,3%. Ini juga menyusul penurunan 0,7% yang terjadi pada bulan Agustus.


Rincian data menunjukkan, produksi mobil menyusut 9,8% dari bulan sebelumnya. Sedangkan semikonduktor dan peralatan listrik merosot, masing-masing 1,6% dan 5,2%.

"Output industri September lemah karena gangguan rantai pasokan global yang terlihat membebani produksi di industri manufaktur dan juga hari kerja yang lebih sedikit," kata Oh Chang-sob, ekonom di Hyundai Motor Securities.

Baca Juga: Mulai bulan depan Korea Selatan hidup dengan COVID-19, ini tahapannya

Produsen mobil terbesar negara itu Hyundai Motor Co melaporkan, laba yang lebih rendah dari perkiraan pada hari Selasa (26/10) karena krisis chip global menurunkan pengiriman kendaraan. Perusahaan juga mengatakan, butuh waktu lama untuk kembali ke pasokan chip normal.

Itu terjadi hanya beberapa minggu setelah chief operating officer globalnya mengatakan, Hyundai bertujuan untuk mengembangkan chipnya sendiri guna mengurangi ketergantungan pada pembuat chip.

Secara terpisah, Samsung Electronics Co Ltd pada hari Kamis mengatakan, pihaknya memperkirakan kekurangan komponen akan mempengaruhi permintaan chip pada kuartal saat ini, bahkan ketika perusahaan melaporkan laba kuartalan tertinggi dalam tiga tahun.

Pada basis tahunan, produksi untuk mobil dan produk logam masing-masing turun 24,2% dan 16,9%. Ini mengimbangi ekspansi 30,6% di industri semikonduktor.

Data juga menunjukkan, output sektor jasa meningkat 1,3% secara bulanan di September. Sementara penjualan ritel melonjak 2,5%, dibantu oleh pelonggaran pembatasan Covid-19 di dalam negeri.

Korea Selatan pada hari Senin meluncurkan skema tiga fase untuk menghapus semua batasan pembatasan jarak yang digunakan sejak Februari. Namun, Korea Selatan tetap memberikan mandat mengenakan masker.

Selanjutnya: IHSG masih menghadapi tekanan di perdagangan terakhir Oktober

Editor: Anna Suci Perwitasari