Kelanjutan penguatan harga minyak masih berat, tak didukung oleh naiknya permintaan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak mentah dunia berbalik terkoreksi setelah sentuh US$ 70 per barel pada Senin (8/3). Analis Monex Investindo Futures ,Faisyal memang memproyeksikan sentimen yang kini membuat harga minyak naik cenderung sementara. Sementara, harga minyak masih rawan terkoreksi. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (9/3), harga minyak jenis brent di bursa ICE menurun 0,84% menjadi S$ 67,67 per barel. Padahal, kemarin harga minyak brent sempat sentuh US$ 70 per barel. 

Faisyal mengatakan harga minyak belum lanjut menguat karena bagaimana pun dolar AS yang menjadi mata uang segala komoditas masih bergerak menguat. Dampaknya, harga komoditas jadi semakin mahal. 


Selain itu, ancaman kelebihan pasokan juga masih menghantui. Faisyal menilai data ekonomi China ternyata tidak tumbuh sebaik yang pelaku pasar perkirakan.

Baca Juga: Harga minyak mentah berbalik melemah terseret keperkasaan dolar AS

"Indeks manufaktur China masih berada di bawah ekspektasi pasar, ini buat harga minyak brent belum naik tinggi lagi," kata Faisyal. Dikhawatirkan permintaan minyak masih rendah dan membuat pasokan berlimpah. 

Belum lagi, kesepakatan pemangkasan OPEC+ hanya sampai April saja. Rusia dan Kazakhstan juga memiliki kelonggaran produksi minyak mereka. "Bisa saja ke depan dua negara yang diberi kelonggaran produksi inyak akan menaikkan produksi, sehingga harga minyak kembali turun," kata Faisyal.

Ditambah, pemangkasan yang dilakukan Arab Saudi sifatnya sukarela. Jika Arab Saudi menyetop pemangkasan maka harga minyak rawan terkoreksi. 

Secara umum, persoalan pandemi yang belum tuntas, juga Faisyal lihat bisa mengganggu pertumbuhan permintaan minyak. Belum lagi, hubungan dagang AS dan China yang memanas juga beri sentimen negatif. 

"Masih banyak sentimen yang saling tarik menarik dalam memenagruhi harga minyak," kata Faisyal. Harapan harga minyak lanjut menguat adalah pada perbaikan manufaktur AS dan China sebagai negara konsumsi minyak terbesar.

Dalam jangka menengah bahkan hingga akhir tahun Faisyal memproyeksikan harga minyak brent berada di rentang US$ 50 per barel hingga US$ 60 per barel.  

Selanjutnya: Ekspektasi pemulihan global kerek harga minyak di tengah hari ini (9/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli