Kelanjutan vaksinasi gotong royong masih tunggu izin rilis vaksin dari BPOM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot vaksinasi virus corona (Covid-19) termasuk untuk skema vaksin gotong royong.

Pemerintah telah mendatangkan vaksin Sinopharm yang digunakan dalam skema vaksinasi gotong royong. Total sebanyak 5,5 juta dosis telah didatangkan oleh Indonesia.

"Dalam proses menunggu rilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 2,6 juta dosis vaksin, yang sudah rilis 2,9 juta dosis," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (26/7).


Dari angka tersebut, sebanyak 1,9 juta dosis telah didistribusikan. Sebagai informasi, vaksinasi gotong royong merupakan skema vaksinasi yang biayanya dibebankan kepada pelaku usaha untuk karyawannya.

Baca Juga: Angka kematian Covid-19 tinggi, Luhut: Banyak yang komorbid dan belum divaksin

Selain vaksin, Erick juga menyebut, BUMN telah menyiapkan produksi obat yang dibutuhkan dalam perawatan pasien Covid-19. Upaya pengawasan di lapangan pun dilakukan untuk mengamankan obat-obatan tersebut.

"Kita perketat sehingga tidak ada penimbunan, jadi saat beli kita kuotakan dan sesuai resep dokter," terang Erick.

Beberapa obat yang diproduksi BUMN untuk membantu terapi penanganan Covid-19 adalah azithromycin, zinc, viramin c, paracetamol, ambroxol, vitamin D3, oseltamivir, dan favipiravir. Selain BUMN, obat-obat tersebut juga akan diproduksi oleh perusahaan swasta.

Selanjutnya: Satgas Covid-19 bagikan 5 informasi penting soal varian Delta di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat