Kelar 3 tahun, monorel butuh dana Rp 11,5 triliun



JAKARTA. Mimpi warga Ibukota untuk bisa menikmati transportasi monorel hidup lagi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan melanjutkan program pembangunan jalur monorel yang mangkrak era Gubernur DKI Fauzi Bowo.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan, dalam tiga tahun mendatang, proyek monorel ini diperkirakan sudah selesai dibangun. Kata Ahok, panggilan karib Basuki,  proyek ini  rencananya akan dibangun dengan desain baru. Ada tiga jalur baru yang  masuk rencana yakni Cawang-Ancol, Kampung Melayu-Tanah Abang, dan Senayan Kuningan.

Adanya pengembangan  jalur baru, proyek monorel itu ditaksir membutuhkan dana sebesar Rp 11,5 triliun. "Saat ini, kami akan melakukan kajian selama tiga bulan untuk melihat tata ruangnya," ujar Ahok, kemarin.  Kata Ahok, monerel ini kelak  akan terintegrasi dengan busway dan mass rapid transit (MRT).


Rencananya proyek ini akan dikerjakan oleh empat BUMN. Yakni, PT Adhi Karya, PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN), PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT Telkom.

Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan mengatakan, selama tiga bulan, pihaknya bersama Pemprov DKI akan membahas rencana awal pembangunan proyek ini. Salah satu yang menjadi pembahasan adalah tiang pancang monorel yang sebelumnya sudah banyak dibangun pada saat awal proyek ini dimulai. "Kami usahakan sebagian besar terpakai. Belum tentu semuanya," ujar Kiswodarmawan.

Ia mengatakan, penggunaan tiang pancang yang sudah terbangun itu akan tergantung dari proposal jalur yang akan disusun bersama dengan Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta.

Perusahaan patungan

Setelah proyek monorel selesai, akan ada pengelola sarana transportasi ini. Ahok menyebut, pengelolaan monorel akan berada di bawah perusahaan patungan. Nantinya, pemerintah  pusat dan Pemprov DKI akan patungan investasi sebagai pemegang saham di perusahaan tersebut. Pemerintah pusat akan menugaskan BUMN sementara DKI mengutus BUMD untuk mengelola monorel.

Soal pembagian saham, Ahok mengatakan, DKI menginginkan porsi lebih besar. "Karena monorel ini menguntungkan," ujarnya. Sebetulnya, proyek ini sempat berjalan dengan pembangunan tiang pancang di beberapa titik. Namun, proyek terhenti ketika Foke menjabat Gubernur DKI.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can