KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak berharap pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang besar bisa mendorong realisasi penerimaan pajak tahun ini. Dengan kelas menengah yang semakin besar, diharapkan target penerimaan perpajakan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 1.618,1 triliun, naik 20,4% dibandingkan realisasi 2017, akan tercapai. Hasil survei Boston Consulting Group (BCG) menyatakan, jumlah penduduk kelas menengah ke atas di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Jika pada tahun 2012, kelompok masyarakat menengah ke atas hanya berjumlah 70 juta. Maka pada tahun 2020, jumlah itu diperkirakan berkembang pesat menjadi 140,6 juta jiwa. Dalam studi ini, kelompok menengah ke atas dibagi menjadi empat bagian berdasarkan pengeluaran bulan. Pertama, kelas menengah dengan pengeluaran Rp 2 juta–Rp 3 juta per bulan. Pada tahun 2020, masyarakat di kelompok ini bisa mencapai 68,2 juta, naik dari tahun 2012 yang hanya 41,6 juta jiwa.
Kelas menengah baru harapan pajak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak berharap pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang besar bisa mendorong realisasi penerimaan pajak tahun ini. Dengan kelas menengah yang semakin besar, diharapkan target penerimaan perpajakan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 1.618,1 triliun, naik 20,4% dibandingkan realisasi 2017, akan tercapai. Hasil survei Boston Consulting Group (BCG) menyatakan, jumlah penduduk kelas menengah ke atas di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Jika pada tahun 2012, kelompok masyarakat menengah ke atas hanya berjumlah 70 juta. Maka pada tahun 2020, jumlah itu diperkirakan berkembang pesat menjadi 140,6 juta jiwa. Dalam studi ini, kelompok menengah ke atas dibagi menjadi empat bagian berdasarkan pengeluaran bulan. Pertama, kelas menengah dengan pengeluaran Rp 2 juta–Rp 3 juta per bulan. Pada tahun 2020, masyarakat di kelompok ini bisa mencapai 68,2 juta, naik dari tahun 2012 yang hanya 41,6 juta jiwa.